Sukses

Penelitian: Pandemi Perburuk Prospek Pekerjaan Lulusan Perguruan Tinggi

Dalam survei baru-baru ini, lulusan perguruan tinggi yakin pandemi telah membuat tujuan karier mereka mundur rata-rata enam bulan.

Liputan6.com, Jakarta Musim kelulusan segera berlangsung. Di mana sebelumnya, lulusan perguruan tinggi di 2020 dapat dikatakan memasuki salah satu pasar tenaga kerja paling berbeda dalam sejarah.

Sekarang, sebagai lulusan angkatan 2021, penelitian baru mulai menangkap betapa sulitnya kondisi bagi para pekerja muda.

Menurut analisis baru data Bureau of Labor Statistics dari Januari 2020 hingga Oktober 2020 oleh Pew Research Center, lulusan perguruan tinggi tahun 2020 melihat penurunan partisipasi angkatan kerja yang lebih besar daripada mereka yang lulus saat Resesi Hebat atau the Great Recession. 

Mengutip CNBC, Kamis (20/5/2021), lebih buruk lagi, lulusan perguruan tinggi saat ini juga berhutang lebih banyak pada apa yang lebih akrab disebut student debt

Disesuaikan dengan inflasi, lulusan perguruan tinggi di tahun 2008 rata-rata memiliki hutang sebesar USD 24.012 dalam pinjaman mahasiswa. Sedangkan, pada tahun 2020, total rata-rata pinjaman dapat mendekati hingga USD 36.665.

Saksikan Video Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak pernah benar-benar mengejar

Pew Research Center memperkirakan bahwa di antara semua orang Amerika yang berusia 16 tahun ke atas, tingkat pekerjaan telah menurun dari 61% pada Oktober 2019 menjadi 58% pada Oktober 2020.

Kemudian, dampak pandemi terhadap pekerjaan di antara lulusan perguruan tinggi baru-baru ini sangat parah. Tingkat pekerjaan di antara lulusan perguruan tinggi yang baru berusia 20 hingga 29 tahun menurun dari 78% pada Oktober 2019 menjadi 69% pada Oktober 2020 dan tingkat partisipasi angkatan kerja menurun dari 86% menjadi 79%.

“Kami benar-benar mulai melihat dampak pandemi pada dua kelulusan kelas terakhir,” kata Scott Blumsack, SVP of research and insights dari Monster.

Dalam survei baru-baru ini, lulusan perguruan tinggi mengatakan kepada Monster bahwa mereka yakin pandemi telah membuat tujuan karier mereka mundur rata-rata enam bulan. Sayangnya, ini mungkin tampak lebih seperti meremehkan.

Menurut National Bureau of Economic Research, individu hanya mengalami 70% dari keseluruhan pertumbuhan upah mereka selama 10 tahun pertama memasuki dunia kerja dan individu yang lulus ke dalam resesi mendapatkan 9% lebih sedikit selama tahap awal karir mereka. Sehingga, akan berdampak signifikan terhadap pendapatan di masa depan.

Lulus dan masuk ke dalam resesi, “memiliki efek bekas luka pada orang-orang yang bertahan selama sebagian besar karir mereka,” kata David Deming, seorang profesor kebijakan publik di Harvard Kennedy School. 

“Orang yang lulus dalam resesi tidak pernah benar-benar mengejar,” pungkasnya.

Reporter: Priscilla Dewi Kirana

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.