Sukses

Atasi Anjloknya Harga Bawang Merah Brebes, KemenkopUKM Dirikan Rumah Produksi Bersama

Rumah produksi bersama yang akan dibangun di Brebes sementara memang difokuskan pada bawang merah.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM akan mendirikan rumah produksi bersama kluster bawang merah di Jawa Timur. Langkah ini akan menjadi percontohan untuk program Rumah Produksi Bersama (factory sharing) bagi pengembangan produk UMKM.

Hal ini merupakan tindak lanjut arahan Menteri Koperasi dan UKM untuk memprioritaskan pendirian factory sharing pada produk unggulan di suatu daerah terutama olahan untuk produk hasil pertanian yg mempunyai kontribusi signifikan terhadap laju inflasi.

Sekretaris Menteri Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim mengatakan, sesuai keunggulan dan potensi daerah Brebes, rumah produksi bersama itu nantinya akan difokuskan untuk klaster produk olahan bawang merah. Upaya tersebut dilakukan sebagai salah satu solusi pemerintah dalam mengatasi anjloknya harga bawang merah di Brebes saat musim panen raya.

"Kita memang mempunyai program rumah produksi bersama UMKM, dan salah satu sasarannya adalah Kabupaten Brebes. Untuk sementara di Brebes ini, kita fokuskan kepada produk olahan bawang merah. Sehingga nantinya dapat membantu menstabilkan harga bawang ini saat panen raya," kata Sesmenkop UKM Arif Rahman Hakim, Minggu (9/5/2021).

Dia menjelaskan, rumah produksi bersama itu sebenarnya sebuah metode bagaimana supaya pelaku usaha, utamanya pelaku UMKM bisa memenuhi skala ekonomi. Di Brebes misalnya, banyak petani bawang merah dan menjadi daerah sentra penghasil bawang merah.

Namun ketika para petani bawang merah itu mengolah hasil dari pertaniannya sendiri-sendiri tentu tidak akan memenuhi skala ekonomi, karena biayanya sangat mahal. Mereka perlu di kelompokan dalam satu wadah seperti koperasi. Nantinya koperasi itu yang mempunyai peralatan produksi untuk mengolah hasil panen bawang merah.

"Sehingga saat nantinya harga jual bawang merah jatuh pada panen raya bisa dihindari, karena bawang merah bisa diolah menjadi produk olahan dengan harga yang lebih tinggi. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat rumah produksi ini segera bisa diwujudkan di Brebes," ujarnya.

Menurut dia, rumah produksi bersama yang akan dibangun di Brebes itu sementara memang difokuskan pada bawang merah. Itu karena selama ini Brebes menjadi sentra bawang merah. Di sisi lain, saat panen raya petani menghadapi kendala harga jual jatuh dan mengalami kerugian. Sehingga, diperlukan solusi agar harga bawang merah itu tetap stabil.

"Ini yang menjadi alasan kita fokus di bawang merah. Namun ke depan akan dikembangkan ke produk olahan lainnya," imbuhnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bisa Go Internasional

Sementara itu, Bupati Brebes, Idza Priyanti mengatakan, Pemkab Brebes merespon positif atas rencana KemenkopUMK yang akan melaksanakan program rumah produksi bersama di Brebes. Pihaknya meminta agar rencana tersebut bisa ditindaklanjuti dan segera direalisasikan.

"Kami sangat berharap rumah produksi bersama ini bisa ditindaklanjuti dan direalisasikan," katanya.

Lebih lanjut Bupati juga meminta dukungan dan pembinaan dari KemenkopUMK, agar produk UMKM Brebes bisa berkembang. Bahkan, tidak hanya berkembang samapai tingkat nasional, tetapi bisa go internasional.

"Selain bawang merah, di Brebes memiliki banyak potensi UMKM yang perlu dikembangkan. Untuk itu, kami meminta dukungan dan pembinaan agar UMKM ini bisa berkembang," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.