Sukses

Minim Sentimen, Harga Minyak Dunia Stabil

Harga minyak stabil pada hari Jumat dan ditetapkan untuk kenaikan mingguan

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak stabil pada hari Jumat dan ditetapkan untuk kenaikan mingguan dengan latar belakang optimisme atas pemulihan ekonomi global, meskipun krisis COVID-19 di India membatasi harga.

melansir CNBC, Sabtu (8/5/2021), harga minyak mentah berjangka Brent ditutup 0,28 persen lebih tinggi pada USD 68,28 per barel dan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 0,29 persen menjadi USD 64,90 per barel.

Baik Brent dan WTI berada di jalur untuk kenaikan mingguan kedua berturut-turut karena pelonggaran pembatasan pergerakan di Amerika Serikat dan Eropa. Pemulihan operasi pabrik dan vaksinasi virus corona membuka jalan bagi kebangkitan permintaan bahan bakar.

Di China, data menunjukkan pertumbuhan ekspor meningkat secara tak terduga pada bulan April. Sementara survei swasta menunjukkan ekspansi yang kuat dalam aktivitas sektor jasa.

Namun, impor minyak mentah oleh pembeli terbesar dunia turun 0,2 persen pada April dari tahun sebelumnya menjadi 40,36 juta ton, atau 9,82 juta barel per hari (bph), terendah sejak Desember.

Di Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar dunia, klaim pengangguran telah turun, menandakan pemulihan pasar tenaga kerja telah memasuki fase baru seiring dengan pemulihan ekonomi.

Namun, pemulihan permintaan minyak tidak merata karena melonjaknya kasus COVID-19 di India mengurangi konsumsi bahan bakar di negara importir dan konsumen minyak terbesar ketiga di dunia.

"Harga minyak Brent hampir menembus USD 70 per barel minggu ini tetapi gagal pada rintangan terakhir karena ketidakpastian permintaan menyeret harga," kata Stephen Brennock dari pialang minyak PVM.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kasus Covid-19 di Asia Naik

Kebangkitan COVID-19 di negara-negara seperti India, Jepang dan Thailand menghambat pemulihan permintaan bensin, kata konsultan energi FGE dalam catatan kliennya.

Meskipun beberapa permintaan yang hilang telah diimbangi oleh negara-negara seperti China, di mana libur Hari Buruh baru-baru ini. perjalanan melampaui level 2019.

"Permintaan bensin di AS dan sebagian Eropa relatif baik," kata FGE.

"Lebih jauh, kami dapat melihat permintaan meningkat karena penguncian dipermudah dan permintaan yang terpendam dilepaskan selama musim mengemudi di musim panas," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.