Sukses

Menko Luhut Targetkan Indonesia Tak Lagi Pakai Energi Fosil di 2060

Pemerintah menargetkan Indonesia bisa menerapkan energi bersih atau bebas emisi karbon pada 2060.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menargetkan Indonesia bisa menerapkan energi bersih atau bebas emisi karbon pada 2060. Salah satu langkah yang dijalankan adalah dengan melepaskan ketergantungan penggunaan energi fosil secara bertahap.

"Demi masa depan yang cerah, pemerintah punya target untuk mencapai zero nett emission tahun 2060 atau kalau bisa lebih cepat dari ini," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dalam webinar bertajuk Revitalisasi Kebijakan Ekonomi Maritim dalam Mendukung Kualitas Pemulihan Nasional, Jakarta, Jumat (7/5/2021).

Demi melepaskan diri dari penggunaan energi fosil, Indonesia akan mulai beralih menggunakan energi baru terbarukan (EBT). Sehingga transisi penggunaan energi fosil ke EBT akan menjadi tujuan pemerintah. "Oleh karena itu, upaya keras transisi energi fosil dan EBT ini jadi tugas kita," kata dia.

Terlebih berbagai negara di dunia juga telah mengarah pada tujuan yang sama, beralih ke energi bersih. Luhut mengklaim agenda besar Indonesia ini mendapat sambutan baik berbagai negara di dunia.

"Indonesia juga dinilai sebagai negara yang cukup maju pemikirannya karena memindahkan penggunaan energi fosil ke energi baru terbarukan," kata dia.

Luhut mengatakan sumber EBT akan melimpah dari sektor maritim. Untuk itu, pemerintah aka memanfaatkannya untuk melistriki kawasan industri yang sedang dikembangkan di berbagai daerah.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kawasan Energi Hijau

Salah satunya kawasan industri di Kalimantan Utara akan dibuat dengan menggunakan PLTA. Kawasan industri tersebut diklaim akan menjadi yang pertama dalam mengembangkan energi hijau yang terintegrasi di dunia.

"Ini salah satu integrasi industri terbesar di dunia karena luasannya mencapai 12.500 hektar," kata dia.

Proyek ini pun ditargetkan akan mulai di tahun 2021. Diperkirakan akan ada 11 mega watt listrik yang dihasilkan dari PLTA tersebut.

"Kita harap groundbreaking ini bisa kita lakukan tahun ini. Di situ ada kira-kira 11k megawatt yang akan bisa kita gunakan," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.