Sukses

Total Hengkang, Deretan SPBU yang Masih Beroperasi Selain Milik Pertamina

Usai Total meninggalkan bisnis retail di Indonesia, berikut deretan SPBU yang masih beroperasi selain milik Pertamina dalam skala besar maupun mini

Liputan6.com, Jakarta Bisnis bahan bakar minyak (BBM) tampaknya kurang menarik bagi PT Total Oil Indonesia. Perusahaan memutuskan menutup 18 SPBU miliknya di Jabotabek dan Bandung.

Sebelumnya, Total ikut meramaikan bisnis SPBU dengan memenuhi kebutuhan BBM nonsubsidi bagi masyarakat. 

"Keputusan ini selaras dengan strategi Total secara global dalam hal manajemen portofolio kami secara aktif," jelas Marketing Manager Total Oil Indonesia, Magda Naibaho, kepada Liputan6.com, kemarin.

Sebelum ramai pemain baru di bisnis SPBU, pasokan BBM dipenuhi BUMN nasional PT Pertamina. Ribuan SPBU Pertamina tersebar di pelosok tanah air.

Kemudian dalam beberapa tahun terakhir, bermunculan perusahaan migas lain yang ingin ikut mencicipi bisnis BBM di Indonesia. 

Usai Total meninggalkan bisnis retail di Indonesia, berikut deretan SPBU yang masih beroperasi selain milik Pertamina dalam skala besar maupun mini, seperti dirangkum Liputan6.com, Jumat (7/5/2021). Mana saja?

 

Saksikan Video Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Shell

Shell mulai mengoperasikan SPBU di Indonesia sejak 1 November 2005. SPBU pertamanya terletak di Lippo Karawaci, Tangerang.

Pada 1 Maret 2006, Shell membuka SPBU di Jakarta yang terletak di Jalan S. Parman (Slipi). Bahan bakar yang diperjualbelikan adalah Shell Super, Shell Super Extra, dan Shell Diesel.

Adapun hingga 2020, SPBU milik Shell mencapai 137 unit. SPBU Shell tersebar di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur dan Sumatera Utara.

Dari total 137 SPBU Shell yang beroperasi, 16 diantaranya merupakan investasi Shell bersama mitra pengusaha daerah yang bergabung dalam program Shell Dealer Owned Dealer Operated (DODO).

3 dari 5 halaman

2. Vivo

PT Vivo Energy Indonesia ikut terjun ke bisnis penjualan BBM di Indonesia. PT Vivo Energi Indonesia merupakan anak usaha Vitol Group yang berbasis di Swiss.

Perusahaan yang dibentuk di Rotterdam pada 1966 ini, merupakan pemegang saham terbesar Vivo Indonesia. Selain di Indonesia, Vivo juga telah beroperasi di Singapura, Belanda, London, Afrika dan Australia.

Pertama kali, Vivo Indonesia memiliki SPBU yang beralamat di Jalan Raya Cilangkap Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. 

Vivo menjual tiga jenis BBM. Ketiganya yaitu, Revvo 88 dengan kadar RON 88, Revvo 90 dengan kadar RON 90 dan Revvo 92 dengan kadar RON 92.

4 dari 5 halaman

3. SPBU BP

BP dan AKR menandatangani perjanjian usaha patungan ritel bahan bakar di Indonesia, pada 5 April 2017. 

Usaha patungan tersebut telah membentuk sebuah perusahaan, PT Aneka Petroindo Raya (APR) yang beroperasi dengan nama BP AKR Fuels Retail.

Mengutip dari situs resminya, SPBU APR menawarkan tiga bentuk BBM yakni BP90, BP92 dan BP95. Saat ini SPBU BP-AKR sebanyak 16 yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

5 dari 5 halaman

4. SPBU Mini Exxon Mobil

Setelah Shell dan BP AKR masuk ke bisnis ritel distribusi BBM tanah air, ExxonMobil Indonesia bekerjasama dengan PT Indomobil Prima Energi (anak usaha Salim Grup) ikutan masuk ke bisnis SPBU.

ExxonMobil mulai menggarap pilot project SPBU mini sejak akhir 2018. Sedikit beda, ExxonMobil menggarap SPBU yang menyasar daerah-daerah tidak terjangkau SPBU besar.

Berdasarkan data BPH Migas, telah ada 565 lokasi Microsite Exxonmobil hingga akhir tahun 2020. Lokasi microsite tersebut terdapat pada 4 provinsi di Pulau Jawa dengan konsentrasi di Jawa Barat dan Banten.

 
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.