Sukses

Lonjakan Covid-19 di India Seret Harga Minyak Dunia Turun 1 Persen

Pada hari Rabu, kedua tolok ukur harga minyak dunia sempat mencapai level tertinggi sejak pertengahan Maret.

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak mentah dunia turun di bawah tekanan meningkatnya infeksi Covid-19 di India dan di tempat lain. Penurunan tetap terjadi, meskipun harga sempat mendapatkan dukungan dari laporan sehari sebelumnya bahwa persediaan minyak mentah AS turun lebih tajam dari yang diperkirakan.

Melansir laman CNBC, Jumat (7/5/2021), harga minyak mentah brent susut 87 sen, atau 1,3 perse menjadi USD 68,09 per barel.

Adapun harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 92 sen, atau 1,4 persen menjadi USD 64,71 per barel.

"Ketika Arab Saudi memangkas harga jual minyak mentah mereka, itu adalah pengingat yang kuat bahwa masih ada kantong bahaya Covid-19 yang dapat memengaruhi permintaan," kata Phil Flynn, Analis Senior di Price Futures Group di Chicago.

Pada hari Rabu, kedua tolok ukur minyak dunia mencapai level tertinggi sejak pertengahan Maret sebelum mundur ke penutupan sedikit berubah setelah dua hari naik.

India membukukan rekor infeksi dan kematian Covid-19 setiap hari, dengan virus menyebar dari kota ke desa-desa di negara terpadat kedua di dunia. Ini memupuskan harapan bahwa gelombang kedua yang mematikan akan mereda.

"Rekor jumlah infeksi baru di India telah menjadi berita utama dan memicu kekhawatiran bahwa permintaan akan pulih lebih lambat," kata Commerzbank.

 

Saksikan Video Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hal yang Mendukung Harga Minyak

Namun pelonggaran pembatasan di Eropa dan jatuhnya persediaan minyak mentah AS mendukung harga minyak dunia.

"Karena peluncuran vaksin terus berlanjut dan musim mengemudi musim panas yang terpendam terus berlangsung, tren ini harus dipercepat, menjaga permintaan bahan bakar motor tetap kuat dan meningkatkan kepercayaan pasar pada kisah pemulihan," kata analis Citi dalam sebuah catatan.

Stok minyak mentah AS turun lebih dari yang diharapkan minggu lalu karena produksi penyulingan naik dan ekspor melonjak, Administrasi Informasi Energi mengatakan pada hari Rabu.

Persediaan minyak mentah AS turun 8 juta barel dalam seminggu terakhir, dibandingkan dengan ekspektasi dalam jajak pendapat Reuters untuk penurunan 2,3 juta barel, Administrasi Informasi Energi mengatakan pada hari Rabu.

Analis Commerzbank mengutip "penurunan besar-besaran dalam impor minyak mentah bersih menjadi sekitar 1,3 juta barel per hari, level terendah dalam setidaknya 40 tahun."

Mereka menambahkan bahwa permintaan bensin di importir minyak terbesar dunia itu terbukti mengecewakan, dengan stok naik tipis pekan lalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.