Sukses

Investor Asing Mau Buka Peternakan Sapi, Erick Thohir: Hubungi Menteri Investasi

Menteri BUMN Erick Thohir berkomitmen untuk membeli peternakan sapi di Belgia untuk mengantisipasi angka impor daging sapi.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir berkomitmen untuk membeli peternakan sapi di Belgia untuk mengantisipasi angka impor daging sapi. Di sisi lain, ia juga mempersilakan investor asing untuk ikut membuka peternakan sapi di Indonesia.

Erick Thohir lantas mengarahkan investor asing yang berminat membuat peternakan sapi di Indonesia untuk langsung menghubungi Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia.

"Kalau investor mau buka peternakan sapi di Indonesia, kita welcome. Tinggal bicara dengan Menteri Investasi/Kepala BKPM, mereka mau invest di sini, sangat terbuka," ujarnya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (4/5/2021).

Bahkan, Erick mengaku akan senang jika investor asing tersebut nantinya bisa membantu para peternak sapi di Indonesia untuk lebih berkembang secara teknologi.

"Apakah mau kerjasama dengan BUMN atau berdiri sendiri, atau membantu peternak sapi, lebih bagus lagi," kata Erick Thohir.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

RNI

Ungkapan senada sebelumnya sempat dilontarkan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI selaku calon induk BUMN klaster pangan, yang buka alternatif untuk mempersilakan investor asing mendirikan peternakan di Indonesia.

Direktur Utama PT RNI Arief Prasetyo Adi mengatakan, alternatif tersebut kini masih terus dipelajari, apakah investor punya ketertarikan untuk membuka peternakan di Indonesia.

"Juga alternatif yang kita buka apabila kita membuka perusahaan-perusahaan dari luar untuk masuk ke Indonesia sebagai investor, apakah majority atau minority, 51:49 itu bisa kita diskusikan," ungkapnya.

Arief mengutarakan, pihaknya kini tengah mencermati segala kemungkinan yang ada. Semisal PT Berdikari punya 6.000 ha lahan di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, apakah itu bisa dikerjasamakan atau tidak.

"Kemudian teknologinya dari teman-teman luar seperti Belgia, atau ke depan ada Mexico, atau ada Australia yang paling dekat. Semua kita buka possibility-nya," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.