Sukses

Pusat Perbelanjaan Ramai, Bukti Ekonomi Indonesia Mulai Bangkit

Memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadan, sejumlah pusat perbelanjaan sudah mulai mengalami peningkatan kunjungan

Liputan6.com, Jakarta Memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadan, sejumlah pusat perbelanjaan sudah mulai mengalami peningkatan kunjungan. Bahkan Pasar Tanah Abang sudah dipadati masyarakat yang ingin berbelanja kebutuhan hari lebaran.

Peneliti Senior INDEF, Enny Sri Hartati menilai kondisi tersebut menunjukkan adanya pemulihan ekonomi di Indonesia di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi secara triwulan akan membaik dari tahun 2020 lalu.

"Kalau terjadi perbaikan iya karena hampir dipastikan Q1 ini ada perbaikan dari posisi tahun 2020. Kalau terjadi minus pun tidak akan lebih rendah dari tahun 2020," kata Enny saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Senin (3/5/2021).

Perbaikan ekonomi tahun ini dinilai Enny tidak hanya sekedar karena menyambut lebaran. Lebih dari itu, ada peningkatan konsumsi masyarakat dipicu aspek religi, kultur, budaya dan sebagainya yang biasa terjadi selama bulan Ramadan.

"Lebaran Itu kan masyarakat berkonsumsi karena adanya dimensi religiusitas, kultur, budaya dan sebagainya," kata dia.

Salah satunya momentum mudik untuk merayakan hari lebaran di kampung halaman. Masyarakat akan berupaya untuk mendapatkan uang atau bahkan mengajukan pinjaman demi bisa mudik lebaran.

"Mudik ini akan diupayakan semampunya, kalau enggak punya uang, orang bisa sampai ngutang,' kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Daya Beli Terbatas

Berbagai kondisi tersebut terlihat menunjukkan proses perbaikan daya beli masyarakat. Sayangnya hal tersebut tidak sepenuhnya terjadi. Alasannya, selama bulan Ramadan ini masyarakat berpuasa, menahan segala yang diinginkan.

"Ini menampakkan daya beli masyarakat pulih, tapi tidak sepenuhnya dan animo masyarakat untuk berbelanja juga tidak sepenuhnya belanja," kata Enny.

Apalagi, saat ini pemerintah mengeluarkan kebijakan larangan mudik lebaran. Sehingga, tingkat konsumsi masyarakat diperkirakan tetap masih terbatas.

"Kemampuan masyarakat buat mudik terbatas, spending mudik ini tidak seperti normal," kata dia mengakhiri.

Anisyah Al Faqir

Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.