Sukses

Donasikan Harta Rp 85 T, Wanita Terkaya Dunia MacKenzie Scott Justru Dikritik

Meskipun telah menyumbangkan hartanya hampir USD 6 miliar, perempuan terkaya dunia yang juga mantan istri Jeff Bezos ini masih menuai kritikan.

Liputan6.com, Jakarta Keputusan para miliarder atau orang terkaya dunia untuk mendonasikan harta secara diam-diam dan minim publikasi adalah langkah bijak. Namun ini juga berpotensi mendatangkan penipuan.
 
Dalam laporan terbaru, New York Times menyoroti aksi filantropi salah satu perempuan terkaya dunia, MacKenzie Scott.
 
Dikutip dari GeekWire, Kamis (29/4/2021) dalam artikel terbaru yang dirilis New York Times, keputusan Scott untuk mendonasikan hartanya dalam jumlah miliaran dolaar AS tanpa publikasi membuatnya rentan dibuntuti para penipu. Seorang ahli bahkan menyebut donasinya ini sebagai "hadiah" untuk para penipu.
 
Scott diketahui memang berjanji akan menyumbangkan sebagian besar hartanya. Ia menulisnya lewat situs 'Giving Pledge' yang populer jadi tempat pengungkapan janji para filantropi dunia. Hanya saja, Scott tidak punya yayasan juga website resmi untuk memantau kemana dananya mengalir.
 
Dalam artikel tersebut, New York Times juga mengungkap kisah dari seorang wanita di Australia yang jadi korban penipuan berkedok donasi ini.
 
Korban dijanjikan jadi salah satu penerima bantuan dari Scott, yang bakal membantunya mengatasi masalah keuangan keluarganya.
 
Penipu membuat email palsu, formulir keanggotaan, dan situs web bank palsu, untuk meyakinkan kepada korban untuk mengirim sejumlah uang untuk biaya administrasi. Ia dijanjikan uang donasi sebesar USD 250.000 dari Scott.
 
Sialnya, permintaan pelaku untuk membayarnya lewat skema mata uang kripto membuat korban tidak mungkin mendapatkan kembali uang yang sudah dikirimnya.
 
Kabarnya pelaku juga membuat halaman Facebook dan akun Instagram palsu atas nama Scott, serta upaya lain untuk menargetkan korban melalui email.
 
"Saya mengerti dia mungkin tidak ingin diganggu dan saya bisa membayangkan mengapa dia tidak punya situs web atau apa pun. Saya bisa membayangkan semua pesan yang akan dia dapatkan,” kata Danielle Churchill, korban penipuan.
 
“Meskipun apa yang dia lakukan itu hebat, dia yang tidak memiliki yayasan atau situs web justru menghancurkan kehidupan orang. Kami juga penting," tambahnya.
 
Informan yang mengetahui donasi yang diberikan Scott angkat bicara. Ia mengatakan organisasi yang menyalurkan donasi dari Scott tidak pernah menagih biaya apapun kepada penerima hibah.
 
Meski begitu, sayangnya ia tidak memberikan tanggapan langsung terkait kejadian di Australia dan langkah yang akan Scott lakukan atas masalah tersebut. 
 

Saksikan Video Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sudah Sumbangkan USD 5,9 miliar

MacKenzie Scott masuk dalam daftar 25 orang paling kaya di dunia, termasuk salah satu perempuan terkaya sejagat. Data Forbes terbaru 27 April 2021, nilai kekayaan Scott menyentuh USD 60 miliar atau sekitar Rp 870 triliun.
 
Harta melimpah ini sebagian besar ia dapatkan dari hasil bagi harta setelah bercerai dengan orang terkaya sejagat saat ini, Jeff Bezos tahun 2019 silam. Scott mendapat 25 persen kepemilikan saham Bezos di Amazon, atau sekitar 4 persen dari total saham perusahaan.
 
Beberapa bulan pasca pisah dari Bezos, Scott kemudian menuliskan janjinya di 'Giving Pledge' untuk mendonasikan sebagian besar hartanya. Kemudian mulai merealisasikan sejak Juli tahun lalu.
 
Sepanjang tahun 2020, Scott sudah menyumbangkan USD 5,9 miliar dalam dua kali periode penyaluran, yaitu pada bulan Juli dan Desember.
 
Pada bulan Juli, diketahui Scott menyumbangakan USD 1,7 miliar hartanya kepada 116 organisasi. Lima bulan setelahnya, pada 15 Desember Scott kembali menyalurkan USD 4,2 miliar kepada 384 organisasi.
 
Sebagai informasi, tim penyalur donasi Scott kabarnya menyeleksi lebih dari 6 ribu organisasi di seluruh Amerika Serikat sebagai target penerima donasi. Yang beberapa diantaranya merupakan institusi pendidikan, terutama yang menampung banyak pelajar dari kelas ekonomi menengah ke bawah serta pelajar kulit hitam.
 
Dikutip dari The Washington Post, diperkirakan total donasi yang sudah Scott berikan kepada kurang lebih 42 lembaga pendidikan mencapai USD 800 juta. Salah satunya North Carolina A&T State University, salah satu universitas yang memiliki pelajar kulit hitam terbesar di AS.
 
 
Reporter: Abdul Azis Said
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.