Sukses

Abai Protokol Kesehatan dan Adanya Varian Baru Bikin Kasus Covid-19 di India Meledak

Kasus kematian akibat Virus Corona di India meningkat selama enam minggu berturut-turut.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus kematian akibat Virus Corona di India meningkat selama enam minggu berturut-turut. Pekan ini, kasus positif Covid-19 di India mencapai 350 ribu per hari. Padahal sebelumnya India berhasil menekan kasus aktif Covid-19 di angka 4.000 kasus per hari.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, ada dua persoalan utama yang menyebabkan kasus aktif di Negara Anak Benua meledak. Salah satunya adalah kelengahan pemerintah India dalam melakukan protokol kesehatan.

"Satu yang orang sering lupa dan saya tekankan berkali-kali di sana mereka lengah. Karena vaksinasi cepat sekali, karena memang kasus turun cepat sekali, mereka jadi tidak waspada protokol kesehatan jadi kendor itu salah satu penyebab utama," ujarnya dalam saat meninjau Proses Vaksinasi Industri Keuangan Non Bank untuk Lansia, Selasa (27/4/2021).

Budi mengatakan, kebanyakan dari masyarakat di India setelah disuntik vaksin justru abai. Mereka melakukan aktivitas seperti biasanya seperti mengadakan upacara-upacara agama, kumpul-kumpul dengan tidak menerapkan protokol kesehatan.

"Jadi saya titip pesan nomor satu kalau tidak mau seperti India itu harus disiplin menjalankan protokol kesehatan yang termasuk yang arahan bapak presiden jangan mudik," jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Varian Baru

Mantan Wakil Menteri BUMN itu melanjutkan, penyebab kedua tingginya lonjakan kasus aktif Covid-19 di India yakni adanya varian virus baru asal Inggris yakni B 117. Kehadiran virus tersebut menyebabkan penyebaran yang lebih cepat.

"Nomor dua memang ada varian baru, varian sekarang banyak di Asia, Eropa itu varian dari Inggris B117. Di India tipe varian baru B1617 cuma belum banyak, yang buat India naik itu dari B117 dari Inggirs karena penularannya jauh lebih cepat," jelasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.