Sukses

Miliarder Mantan Guru Asal China Ini Kehilangan Rp 145 Triliun Gara-gara Sentimen Negatif

Miliarder asal China, Larry Chen kehilangan 3/4 hartanya dalam empat bulan terakhir karena harga saham perusahaan yang terus terpuruk diserbu sentimen negatif

Liputan6.com, Jakarta Memulai karir sebagai guru lalu mengembangkan startup tutor belajar online GSX, orang terkaya  atau miliarder asal China Larry Chen menghadapi masa-masa sulit dalam empat bulan pertama tahun 2021. Kekayaannya kian tergerus seiring bisnisnya dilanda banyak masalah.
 
Dikutip dari Bloomberg, Rabu (27/4/2021) total kekayaan Chen telah berkurang dari USD 13 miliar di awal tahun, menjadi tersisa USD 3 miliar atau sekitar Rp 43,5 triliun saat ini.
 
Kekayaannya sudah berkurang USD 10 miliar atau sekitar Rp 145 triliun, sama dengan berkurang lebih dari 75 persen.
 
Penurunan nilai kekayaan Chen ini terutama dikarenakan harga saham GSX yang terus anjlok. Sejak Januari hingga sekarang, saham sudah turun lebih dari 80 persen.
 
Penyebabnya beragam, namun belakangan diketahui saham GSX juga dalam cengkeraman yang kuat perusahaan investasi Archegos Capital Management milik Bill Hwang yang bermasalah.
 
Saham perusahaan juga terus dikelilingi para investor short selling, salah satunya Carson Block. Namun lebih dari itu, beberapa kekecewaan atas kinerja perusahaan sudah dimulai sejak September tahun lalu, ketika GSX mengumumkan bahwa komisi sekuritas dan bursa AS (SEC) sedang menyelidiki laporan pendapatan mereka pada kuartal dua.
 
Bulan berikutnya, Credit Suisse Group AG yang membantu IPO menurunkan peringkat saham, dengan alasan meningkatnya persaingan dan kesalahan yang dibuat selama promosi musim panas perusahaan. Dan di bulan November, GSX mengumumkan pendapatan penjualan yang mengecewakan.
 
Terbaru, bulan ini Grizzly Research mengeluarkan laporan yang mempertanyakan jumlah dan kualifikasi guru yang bekerja sebagai tutor belajar di GSX.
 
Grizzly juga berpendapat bahwa auditor Deloitte yang mengaudit laporan keuangan perusahaan, tidak boleh menandatangi laporan tahunan perusahaan karena adanya dugaan penipuan besar yang sudah dilakukan GSX.
 
Belum lagi, pada hari Minggu, regulator pasar Beijing mendenda GSX dan tiga penyedia tutor belajar online lainnya karena pelanggaran harga atau monopoli untuk menarik pelanggan atau bisnis lain.
 
Sementara hubungan dengan investor kontroversial Bill Hwang, Archegos diketahui telah menjual sebagian besar kepemilikan sahamnya di GSX setelah terus ditagih margin call.
 

Saksikan Video Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ada Harapan

Sekalipun terus didera banyak sentimen negatif, namun, beberapa analis semakin yakin bahwa saham akan pulih. Bahkan saat menghadapi risiko regulasi yang meningkat, perusahaan seperti GSX dinilai telah memikat pasar dalam negeri China yang memiliki permintana tinggi terhadap pendidikan online selama pandemi.
 
 "GSX memiliki neraca yang kuat untuk menghadapi tantangan potensial," menurut Tommy Wong, seorang analis dari China Merchants Securities Co. di Hong Kong.
 
Analis JPMorgan Chase & Co, DS Kim juga menaikkan peringkat saham awal bulan ini, mengatakan tekanan jual teknis akan mereda meskipun "berjuta ketidakpastian."
 
Sementara itu, dalam sebuah acara virtual yang berlangsung di Beijing, Chen menyebut ia hanya akan fokus pada membawa perusahaannya untuk terus berkembang dan mendapat kepercayaan dari pelanggannya, terutama para pelajar dan orang tua murid. 
 
“Haruskah kita fokus pada self-criticism atau rumor yang beredar? Tidak diragukan lagi, kita harus fokus pada self-criticism.” sebut Chen.
 
 
Reporter: Abdul Azis Said

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.