Sukses

BKPM: Realisasi Investasi Kuartal I 2021 Capai Rp 219,7 Triliun

Realisasi investasi sebesar Rp 219,7 triliun tersebut terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 108 triliun atau setara dengan 49,2 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Realisasi investasi di Indonesia pada kuartal I 2021 mencapai angka Rp 219,7 triliun. Dengan jumlah tersebut, penyerapan tenaga kerja baru mencapai 311.793 tenaga kerja.

"Di kuartal I 2021 realisasi investasi kita sebesar Rp 219,7 dari target investasi dari bapak Presiden Jokowi sebesar Rp 900 triliun. Ini bukan pekerjaan gampang di era pandemi," jelas Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dalam konferensi pers, Senin (27/4/2021).

Dia merinci, realisasi investasi sebesar Rp 219,7 triliun tersebut terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 108 triliun atau setara dengan 49,2 persen. Sementara Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat sebesar Rp 111,7 triliun setara 50,8 persen.

Jika dilihat lebih dalam, realisasi PMDN ini meningkat sebesar 4,2 persen jika dibandingkan kuartal per kuartal. Sedangkan secara tahunan mengalami penurunan sebesar minus 4,2 persen.

Sedangkan untuk realisasi investasi lewat PMA meningkat 0,6 persen jika dibandingkan kuartal per kuartal. Meningkat juga jika dibandingkan posisi periode sama tahun lalu yakni sebesar 14,0 persen.

"Untuk PMA sudah mulai naik ini menunjukan bahwa kepercayaan dan pekerjaan dunia kepada Indonesia dan aktivitas PMA sudah mulai normal, sudah bisa melakukan adaptasi terhadap perkembangan Covid-19," Jelasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pabrik Kaca Terbesar se-ASEAN di KIT Batang Sedot Investasi Rp 5 Triliun

Sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meyakinkan kesiapan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang atau Grand Batang City untuk menerima investor mulai Mei 2021.

Hal itu disampaikannya pasca kunjungan kerja ke KIT Batang bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa (21/4/2021).

Sebagaimana disampaikan Jokowi, bulan depan akan ada satu perusahaan produsen kaca asal Korea Selatan, KCC Glass Corporation yang akan melakukan groundbreaking di KIT Batang.

KCC menempati lahan seluas 49 ha, dengan nilai investasi sebesar Rp 5 triliun dan perkiraan penyerapan tenaga kerja 1.300 orang. KCC akan memproduksi kaca untuk arsitektur dan otomotif, yang 80 persen hasil produksinya akan diekspor.

"Alhamdulillah bulan depan sudah ada satu perusahaan yang akan groundbreaking di KIT Batang. Bapak Presiden akan terus pantau itu. Selanjutnya kami berharap setelah tahap I pembangunan selesai, akan semakin banyak investor yang hadir di sini," ujar Bahlil dalam keterangan tertulis, Kamis (22/4/2021).

Dalam berbagai kesempatan, Bahlil selalu mempromosikan KIT Batang kepada para investor karena memiliki keunggulan-keunggulan. Di antaranya fasilitas infrastruktur yang menghasilkan konektivitas tinggi dan harga tanah yang sangat kompetitif.

"Saya selalu sampaikan kepada para calon investor untuk membangun usahanya di KIT Batang. Kawasan ini disiapkan oleh pemerintah dengan serius, termasuk segala fasilitas infrastrukturnya. Investor tinggal datang bawa modal dan teknologi. BKPM yang akan urus izin-izinnya nanti," ungkapnya.

3 dari 3 halaman

Diresmikan 30 Juni 2020

KIT Batang telah diresmikan langsung oleh Jokowo pada 30 Juni 2020 lalu. Kawasan ini merupakan percontohan kerja sama pemerintah dan BUMN untuk menghadirkan lokasi investasi yang berdaya saing tinggi.

Peruntukan KIT Batang dialokasikan 60 persen bagi industri dan 40 persen lainnya ditujukan bagi fasilitas umum dan kawasan hijau.

Pembangunan infrastruktur dasar di KIT Batang diperkirakan selesai sesuai dengan rencana, yakni Mei 2021. Selanjutnya, Grand Batang City akan siap menerima tenant (penyewa) yang akan masuk berinvestasi.

Bupati Batang Wihaji menyampaikan, potensi penyerapan tenaga kerja dari pembangunan KIT Batang fase pertama ini mencapai 4.300 orang. Angka ini belum termasuk turunannya, seperti petugas keamanan, kebersihan, dan lain-lain.

Wihaji menambahkan, pemerintah daerah akan memiliki kavling seluas 25 ha yang akan digunakan sebagai Pusat Kegiatan Kabupaten (PKK) untuk UMKM, yang akan menjadi supply chain untuk kebutuhan industri besar yang ada.

"Jadi dengan munculnya berbagai industri, nanti akan menciptakan lapangan kerja baru untuk warga Batang maupun warga di sekitar Batang. Saya kira manfaatnya untuk warga negara Indonesia seluruhnya dan saling menguntungkan," tuturnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.