Sukses

Belajar dari India, Festival Keagamaan di Indonesia Dibatasi

Pemerintah Indonesia pasang ancang-ancang agar tidak seperti India yang terjadi peningkatan kasus positif Covid-19 dalam jumlah sangat besar.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia pasang ancang-ancang agar tidak seperti India yang terjadi peningkatan kasus positif Covid-19 dalam jumlah sangat besar. Salah satunya, pemerintah ingin memperketat perizinan aktivitas seperti perayaan keagamaan.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mencermati, ada dua penyebab kenaikan positif di India. Pertama karena memang adanya mutasi virus Covid-19 baru di sana.

Berikutnya, Menkes Budi menyoroti izin pelonggaran kegiatan yang dilakukan Pemerintah India pasca kasus positif di Tanah Bollywood mulai menurun pada September 2020 lalu.

"Kemudian yang kedua, karena terjadinya penurunan cukup drastis sejak di bulan September, banyak pelonggaran-pelonggaran yang dilakukan terlalu cepat. Protokol kesehatan yang dilonggarkan India terlalu cepat. Festival keagamaan yang besar-besar diizinkan. Sehingga sebabnya penularan terjadi naik sangat tinggi," ungkapnya dalam sesi teleconference, Jumat (23/4/2021).

"Ini jadi pelajaran bagi kita semua agar berhati-hati dalam mengamati laju penularan kasus ini," imbuh Menkes Budi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Siaga

Senada, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto turut bersiaga agar tidak terjadi gelombang pandemi selanjutnya di Indonesia, seperti kasus 3rd wave yang terjadi di India.

Namun, Pemerintah RI disebutnya telah melakukan berbagai langkah antisipatif seperti pengetatan syarat perjalanan jelang Lebaran 2021.

"Artinya Indonesia secara posisi tidak sama dengan India, sehingga kita tidak perlu khawatir. Tentu arahan bapak Presiden (Jokowi) tetap kita harus ingat dan waspada," ujar Menko Airlangga.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.