Sukses

Sejumlah Infrastruktur Jalan Ditargetkan Bisa Dipakai Paling Lambat 2024, Apa Saja?

Sinergi antar kementerian bertujuan agar proyek pembangunan infrastruktur dapat segera dimanfaatkan paling lama tahun 2024.

Liputan6.com, Jakarta Dua kementerian dan BKPM melakukan sinergi agar proyek pembangunan infrastruktur dapat segera dimanfaatkan paling lama tahun 2024.

Sinergi dilakukan antara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) Bahlil Lahadalia.

Ketiga pimpinan instansi pemerintah ini menggelar pertemuan membahas dukungan jaringan jalan nasional yang terkoneksi dengan infrastruktur perhubungan dan kawasan industri, di Kantor Kementerian PUPR, Kamis (22/4/2021).

Menteri Basuki mengatakan, pada prinsipnya Kementerian PUPR siap mendukung infrastruktur jalan sebagai akses pelabuhan, bandara dan jalur kereta api yang dibangun Kemenhub, serta akses menuju kawasan industri oleh BKPM.

"Saya mendukung inisiasi ini dengan prinsip bahwa apa yang sudah kita bangun agar dapat segera dimanfaatkan, jangan sampai mangkrak," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Jumat (23/4/2021).

Menurut dia, Kementerian PUPR memiliki misi pada 2021 menyelesaikan infrastruktur strategis yang telah dilaksanakan, serta sangat selektif melakukan pembangunan baru dengan prinsip OPOR untuk optimalisasi, pemeliharaan, operasi, serta rehabilitasi.

"Optimalisasi ditujukan untuk menuntaskan dan memberikan manfaat dari infrastruktur yang telah terbangun. Pemeliharaan bertujuan menjamin keberlangsungan fungsi dari infrastruktur agar tetap beroperasi sehingga kualitas layanannya tidak terganggu," jelasnya.

Selanjutnya, operasi ditujukan untuk infrastruktur yang telah tuntas harus segera dioperasikan setelah lulus dari tahapan uji coba yang diperlukan.

Terakhir, rehabilitasi ditujukan untuk infrastruktur yang telah mencapai umur konstruksi tertentu atau infrastruktur terdampak bencana, agar fungsinya dikembalikan seperti semula.

"Kementerian PUPR juga meminta Kepala BKPM mendorong investor di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Banten dan Sei Mangkei, Sumatera Utara karena telah didukung oleh infrastruktur jalan," ungkapnya.

 

Saksikan Video Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Proyek Lain

Sementara Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan, Kementerian Perhubungan pada 2020-2024 ingin infrastruktur yang dibangun seperti pelabuhan, bandara dan kereta api dapat terkonektivitas dengan baik.

Sebagai contoh, seperti Pelabuhan Patimban 2, Pelabuhan New Ambon, Pelabuhan Tanjung Carat di Palembang, serta lintasan sebidang kereta cepat Jakarta-Bandung dan jalur kereta api di Kota Solo.

"Kemudian untuk lebih menghidupkan aktivitas Bandara Internasional Kertajati di Jawa Barat, telah dibangun jalan Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Cisumdawu) dari Kota Bandung ke Bandara Kertajati Kabupaten Majalengka sepanjang 60,47 km. Kehadiran Tol Cisumdawu dapat mengurangi waktu tempuh dari Bandung yang saat ini ditempuh sekitar 3 jam menjadi 1 jam," tuturnya.

Di sisi lain, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia juga mengusulkan percepatan pembangunan infrastruktur pendukung Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.

"KIT Batang mulai bulan depan sudah siap menerima investor dan diharapkan akan banyak lagi membuka peluang investasi di KIT Batang. Selain itu juga perlu dukungan jalan sepanjang 30 km sebagai akses dari bandara menuju smelter di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.