Sukses

BI Turunkan Target Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2021

Bank Indonesia sebelumnya memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,8-5,1 persen.

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia pada rapat dewan gubernur (RDG) pada 19-20 April 2021 merevisi proyeksi [pertumbuhan ekonomi](https://www.liputan6.com/tag/pertumbuhan-ekonomi "") Indonesia menjadi kisaran 4,1-5,1 persen untuk 2021 ini. Ramalan tersebut turun dibanding perkiraan sebelumnya yang sebesar 4,8-5,3 persen.

"Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan tahun 2021 akan berada pada kisaran 4,1-5,1 persen," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam sesi teleconference, Selasa (20/4/2021).

Perry menjelaskan, salah satu faktor yang membuat prediksi pertumbuhan ekonomi tersebut turun lantaran perbaikan konsumsi swasta yang tercermin pada indikator ekspektasi konsumen dan penjualan eceran per Maret 2021 cenderung lebih terbatas.

"Hal ini sejalan dengan masih terbatasnya mobilitas masyarakat di tengah upaya pemerintah yang terus melakukan akselerasi program vaksinasi nasional," sambungnya.

Namun demikian, Perry menangkap adanya sejumlah peluang perbaikan ekonomi domestik, terutama didukung oleh membaiknya kinerja ekspor dan belanja fiskal.

Belanja ekspor diperkirakan terus membaik, lebih tinggi dari proyeksi awal tahun terutama didorong oleh komoditas kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO), biji logam, serta kendaraan bermotor dan besi dan baja.

"Peningkatan ekspor tersebut ditopang oleh kenaikan permintaan dari negara mitra dagang utama, khususnya Amerika Serikat dan Tiongkok. Secara spasial, kinerja ekspor yang membaik terjadi di wilayah Jawa dan Sulawesi/Maluku/Papua," papar Gubernur Bank Indonesia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Program Bansos

Perry juga menilai, stimulus fiskal pemerintah dalam bentuk bantuan sosial (bansos), belanja barang dan belanja modal juga terus meningkat, lebih tinggi dari perkiraan sehingga bersama dengan kinerja ekspor yang lebih baik menopang perbaikan ekonomi domestik.

"Ke depan perbaikan ekonomi domestik diperkirakan akan semakin membaik, didukung oleh perbaikan kinerja ekspor, berlanjutnya stimulus fiskal dan perbaikan investasi sebagaiamana tercermin pada indikator Purchasing Manager Index (PMI) manufaktur yang terus meningkat," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini