Sukses

Bukan Ilusi, Miliaran Belalang Serang Lahan Pertanian di Kenya

Saat ini Kenya memasuki awal musim tanam, tetapi ada satu hal menghantui pertanian yakni wabah belalang.

Liputan6.com, Jakarta Ini bukan ilusi tetapi nyata. Miliaran belalang menyerang lahan pertanian di Kenya dan mengancam hasil panen dan bisa berimbas ke pasokan pangan. 

Saat ini Kenya memasuki awal musim tanam, tetapi ada satu hal menghantui pertanian yakni wabah belalang. 

Melansir laman AP, Sabtu (10/4/2021), FAO mengatakan, keberadaan belalang gurun menjadi ancaman bagi mata pencaharian berbasis pertanian dan ketahanan pangan di Afrika. Negara ini dalam kondisi rapuh di tengah krisis ekonomi, kekeringan dan konflik.

 

Meski musim hujan yang tertunda memicu sedikit keyakinan warga negara tersebut jika serangan wabah belalang tak akan terlalu masif ke depannya. Belalang muncul dari lokasi tempat berkembang biaknya di Somalia. 

Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) mengatakan kawanan belalang terlihat di Lembah Rift. Lokasi penghasil makanan pokok rakyat Kenya berupa jagung, gandum, dan kentang.

"Tanpa curah hujan, kawanan (belalang) ini tidak akan berkembang biak, skalanya akan terbatas demikian pula dengan tingkat ancaman mereka," mengutip penjelasan FAO.

 

 

Kabar baiknya, FAO mengatakan akibat kondisi hujan yang buruk di Kenya dan negara tetangganya Ethiopia, belalang menjadi sulit berkembang biak.

Jumlah hama ini pun terus menurun karena operasi kontrol yang sedang berlangsung dilakukan petugas.

Iring-iringan "tentara" dalam truk pickup dilengkapi dengan pistol semprot, melintasi perbukitan Baraka meninggalkan jejak debu demi memberantas hama belalang.

Tanpa curah hujan, kawanan tidak akan berkembang biak, sangat membatasi skala dan tingkat ancaman mereka, kata FAO dalam pembaruan baru-baru ini.

 

 

Dari perkiraan, belalang gurun bisa menyebar hingga 150 juta belalang per kilometer persegi.

"Kawanan ini rata-rata dapat menghancurkan tanaman pangan sebanyak yang cukup untuk memberi makan 2.500 orang," jelas Badan Regional Afrika Timur, Otoritas Antarpemerintah untuk Pembangunan.

Kenya besar-besaran mengerahkan petugas pertanian memerangi wabah belalang. Ini disebut bukti keseriusan menghadapi ancaman wabah belalang yang terus berlanjut hingga tahun kedua.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini