Sukses

Terjerat Kasus Pelecehan Seksual, Orang Kaya Selandia Baru Kehilangan Gelar Kehormatan

Salah satu orang terkaya Selandia Baru kedapatan mengoleksi gambar pelecehan seksual terhadap anak.

Liputan6.com, Jakarta Terkenal sebagai salah satu orang terkaya dan dihormati di Selandia Baru, nasib taipan Ron Brierley diujung tanduk. Reputasinya mendadak hancur usai dirinya ketahuan mengoleksi banyak gambar pelecehan seksual terhadap anak.
 
Dikutip dari The Guardian, Senin (5/4/2021) kasusnya bergulir di pengadilan Australia usai taipan berusia 83 tahun ini kedapatan menyimpan beberapa foto pelecehan terhadap anak. Hal itu terkuak saat dirinya diperiksa kepolisian di Bandara Internasional Sydney pada 2019.
 
Penyelidikan kemudian menemukan bahwa ada lebih banyak lagi koleksi foto yang dimiliki miliarder ini di rumahnya di Sydney. Polisi juga menemukan perangkat penyimpanan data elektronik yang diduga menyimpan lebih dari 1.600 gambar pelecehan anak.
 
Di depan pengadilan, Brierley telah mengakui kejahatan itu. Termasuk kepemilikan atas koleksi foto yang menampilkan gambar balita perempuan berusia dua tahun yang menjurus ke arah seksual.
 
Atas pengakuan bersalah yang dilakukan Brierley, jaksa di pengadilan Sydney membatalkan 14 tuntutan kepadanya.
 
Meski begitu, dia masih berhadapan dengan 3 dakwaan yang berpotensi menjebloskannya ke dalam penjara maksimal 10 tahun.
 
Pengadilan belum menetapkan tanggal untuk menjatuhkan hukuman kepada Brierley. Setelah ia resmi menerima ketentuan tersebut, namanya juga akan dimasukkan ke dalam daftar hitam di kantor Perlindungan Anak negara bagian New South Wales selama 8 tahun ke depan.
 
Atas kejahatan yang dilakukannya ini, pemerintah Selandia Baru di bawah kepemimpinan Jacinda Ardern sedang membahas rencana pencabutan gelar kehormatannya sebagai Ksatria.
 
Pemerintah memberinya gelar itu berkat kontribusinya terhadap geliat bisnis dan investasi di negara itu sekitar lebih dari 30 tahun silam.
 
Meski diusulkan langsung oleh Perdana Menteri, keputusan ini masih menunggu persetujuan dari Ratu Elizabeth II, ratu Inggris yang juga menjabat sebagai kepala negara di monarki Selandia Baru.
 
Pencabutan ini bersamaan dengan pemutusan kerjasama sejumlah pihak, salah satunya Wellington College tempat Brierley dulu menimba ilmu. Dia memiliki koneksi sangat kuat dengan sekolah tersebut sebagai donatur.
 

Saksikan Video Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sumber Bisnis Ron Brierley

 
Pada tahun 70-an dan 80-an, Brierley merupakan pebisnis ulung yang dikagumi banyak kalangan. Ia terkenal dengan tangan emasnya.
 
Dia sering membeli perusahaan dengan kinerja pas-pasan, kemudian merombak dan menjadikannya perusahaan yang menguntungkan. 
 
Bisnisnya itu dimulai sejak mendirikan Brierley Investments, perusahaan investasi yang pada tahun 1980-an menjadi salah satu perusahaan terbesar di negara ini.
 
Usai go-public pada tahun 1983 di bursa saham Selandia Baru, Inggris dan Australia, perusahannya ini menjadi perusahaan blue chip dengan kapitalisasi terbesar saat itu.
 
Meski begitu, prospek perusahaan mulai memudar setelah jatuhnya pasar saham tahun 1987. Padahal setahun sebelumnya, Brierley Investment sempat mencetak rekor peningkatan valuasi perusahaan lebih dari 10 miliar Dolar Selandia baru.
 
Lembaga publikasi asal Selandia Baru, NBR mencantumkan Brierley sebagai salah satu dari 100 orang terkaya di Selandia Baru, dengan perkiraan kekayaannya sekitar USD 153 juta atau sekitar Rp 2,2 triliun.
 
 
Reporter: Abdul Azis Said

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.