Sukses

Rayu Masyarakat Tinggalkan Kompor Gas, Menteri PUPR Pamer Kelebihan Kompor Listrik

Penggunaan kompor listrik juga bisa menghemat anggaran pemerintah yang selama ini digunakan untuk subsidi gas LPG.

Liputan6.com, Jakarta Masyarakat dinilai tidak perlu khawatir dengan penggantian kompor gas ke kompor listrik atau induksi. Sebab penggunaan kompor induksi dinilai lebih aman dan lebih hemat 20 persen dari penggunaan kompor gas LPG.

"Kalau dulu dari minyak tanah ke LPG ini bahayanya bisa meledak, kalau sekarang dengan kompor induksi lebih hemat lebih bersih," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, Rabu (31/3/2021).
 
Selain itu, penggunaan kompor listrik juga bisa menghemat anggaran pemerintah yang selama ini digunakan untuk subsidi gas LPG.
 
Setidaknya bisa mengurangi beban APBN untuk impor gas yang pertahunnya hingga Rp 50 triliun. "Ini menghemat pengeluaran negara," kata dia.
 
Sehingga keuntungannya bukan hanya bagi masyarakat tetapi juga untuk pemerintah. Selain itu, Basuki menilai realisasi program konversi 1 juta kompor gas LPG ke kompor listrik ini akan lebih cepat terealisasi.
 
Alasannya karena ketersediaan listrik saat ini sudah mampu menjangkau pelosok daerah.
"Ketersediaan listrik ke pelosok ini kita manfaatkan untuk itu," kata dia.
 
 

Saksikan Video Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bukan Hal Baru

Pemanfaatan listrik sebagai energi rumah tangga pun bukan sesuatu yang baru. Berbagai negara bahkan telah menerapkan program yang sama sejak puluhan tahun lalu.
 
"Kita ini terlambat dari negara lain karena di sana sudah menggunakan cara yang sama," kata dia.
 
Sementara di Indonesia efisiensi penggunaan energi baru belakangan ini digaungkan. "Banyak sekali sumber energi yang efisien ini harus kita gali, baru kali ini pakai transformasi. Ini tentu banyak pertimbangan dan yang pasti penggunaan kompor listrik lebih savety," kata dia mengakhiri.
 
Reporter: Anisyah Alfaqir
 
Sumber: Merdeka.com
 
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.