Sukses

Sri Mulyani: Anggaran Kesehatan 2021 Naik 2 Kali Lipat

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut anggaran kesehatan Indonesia selama pandemi covid-19 tahun 2021 meningkat lebih dari 2 kali lipat.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut anggaran kesehatan Indonesia selama pandemi covid-19 tahun 2021 meningkat lebih dari 2 kali lipat.

“Anggaran kesehatan kita meningkat dari tadinya hanya Rp 113 triliun tahun 2019, tahun 2021 itu mencapai hampir Rp 300 triliun jadi lebih dari dua kali lipat karena sebagian besar adalah untuk covid-19,” kata Menkeu dalam Temu Stakeholder Untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional di Semarang, Kamis, (25/3/2021).

Menkeu menjelaskan, anggaran kesehatan itu meningkat lantaran Pemerintah memberikan insentif kepada tenaga kesehatan, karena mereka merupakan garda terdepan dalam penanganan pandemi covid-19.

Selain itu Pemerintah juga membeli berbagai alat testing dan melakukan tracing bagi masyarakat yang terkena covid-19. Dimana semua biaya itu penyembuhannya ditanggung negara.

“Kita menyediakan Rumah Sakit maupun tempat-tempat isolasi yang semuanya membutuhkan anggaran yang luar biasa besar dan sekarang kita harus juga mengadakan Vaksin dan program vaksinasi,” ujarnya.

Namun tidak hanya bidang kesehatan saja, bagi masyarakat yang tiba-tiba tidak bisa melakukan kegiatan ekonomi bahkan tidak bisa kegiatan sosial baik tidak bisa pergi beribadah, anak sekolah yang tidak bisa bersekolah,  dan UMKM yang tidak berusaha akibat pandemi covid-19.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

UMKM

Maka pemerintah juga memberikan fokus kepada dua hal, yakni membantu masyarakat terutama yang miskin 30 persen terbawah, dan membantu dunia usaha terutama UMKM dan bagi mereka yang kehilangan kesempatan kerja Pemerintah memberikan bantuan.

“Itu ditingkatkan dalam anggaran kita untuk perlindungan sosial menjadi Rp 220 triliun untuk PKH 10 juta masyarakat untuk BLT Sembako adalah sebanyak 20 juta masyarakat yang mendapatkan. Untuk bantuan sosial diberikan 10 juta lagi, BLT di desa diberikan juga listrik kepada 450-900 VA diberikan diskon sampai 100 persen,” ujarnya.

Selain itu, Pemerintah juga memberikan bantuan internet untuk anak-anak yang tidak bisa sekolah maupun untuk gurunya dan para dosen, serta mahasiswa diberikan internet secara gratis selama pembelajaran jarak jauh.

“Semuanya menggunakan uang anggaran negara, Kami merumuskan secara luar biasa cepat, karena kami terus berkomunikasi dengan DPR, maka kami berterima kasih. Alhamdulillah kita selama ini didukung,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.