Sukses

Harga Minyak Tuai Untung dari Kapal Kontainer Terdampar di Kanal Suez

Pada hari Selasa, kedua benchmark harga minyak sempat menyentuh level terendah sejak Februari.

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak mentah dunia melonjak sekitar 6 persen setelah sebuah kapal kontainer raksasa kandas di Terusan Suez. Insiden tersebut mendorong kekhawatiran dapat menghambat pengiriman minyak mentah dan memberikan dorongan harga setelah turun selama seminggu terakhir.

Melansir laman The Star, Kamis (25/3/2021), harga minyak mentah Brent ditutup menjadi USD 64,41 per barel, naik USD 3,62, atau 6 persen. Harga minyak patokan ini sebelumnya jatuh 5,9 persen.

Adapun harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik menjadi USD 61,18 per barel, atau sebesar  USD 3,42, atau 5,9 persen, setelah menyusut 6,2 persen.

Harga minyak mentah patokan AS dan Brent yang berbasis di London, meraih keuntungan setelah angka persediaan AS menunjukkan rebound lebih lanjut dalam aktivitas penyulingan. Ini menunjukkan penyulingan AS sebagian besar pulih dari cuaca dingin yang menghantam Texas pada Februari.

Kenaikan tampaknya menstabilkan pasar yang telah merosot dari awal bulan ini, ketika harga minyak mencapai level tertinggi tahun ini di tengah ekspektasi pemulihan permintaan.

Sejak itu harapan tentang harga minyak pupus ketika negara-negara Eropa kembali melakukan lockdown untuk menghentikan gelombang pandemi lainnya.

Minyak telah pulih dari posisi terendah bersejarah yang dicapai tahun lalu karena OPEC dan sekutunya membuat rekor pemotongan produksi. Pada hari Selasa, kedua benchmark harga minyak menyentuh level terendah sejak Februari.

Saksikan Video Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kapal Kontainer Kandas

sSepuluh kapal tunda sedang berjuang untuk membebaskan sebuah kapal kontainer terbesar di dunia yang kandas dan memblokir Terusan Suez selama lebih dari satu hari, kata agen pelabuhan GAC.

GAC juga membantah informasi yang mengatakan jika kapal sudah bisa dibebaskan kembali, dan memungkinkan lalu lintas di Kanal Suez berlanjut tidak akurat.

"Itu salah satu kartu liar terkait industri minyak mentah," kata Bob Yawger dari Mizuho di New York. 

Harga minyak juga didorong data Administrasi Informasi Energi AS yang menunjukkan kilang mulai pulih setelah badai musim dingin menutup kilang Texas bulan lalu.

"Pabrik penyulingan keluar dari pemeliharaan dan memulihkan diri dari pemadaman listrik. Harapannya adalah sekarang mereka kembali bekerja, kita akan melihat persediaan minyak mentah cenderung lebih rendah dalam beberapa minggu mendatang," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Kelompok di Chicago.

OPEC dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC +, bertemu pada 1 April untuk mempertimbangkan apakah akan mengurangi lebih banyak pengurangan produksi mereka.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.