Sukses

2021 Jadi Momentum Emas Pemulihan Ekonomi Indonesia, Ini Indikatornya

Pemerintah optimis tahun 2021 merupakan momentum emas untuk pemulihan ekonomi nasional.

Liputan6.com, Jakarta - Staf Ahli Bidang Konektivitas, Pengembangan Jasa, dan Sumber Daya Alam Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Raden Edi Prio Pambudi optimis tahun 2021 merupakan momentum emas untuk pemulihan ekonomi nasional.

Dia bilang, angin segar ini tak lepas dari kian membaiknya berbagai indikator kegiatan ekonomi baik di dalam maupun di luar negeri. Kemudian juga efektifnya pelaksanaan program penanganan pandemi Covid-19 oleh pemerintah.

"Kelihatan memang di 2021 ini menjadi peluang yang baik untuk pemulihan. Karena negara-negara sudah mulai pulih kembali. Terutama negara mitra dagang kita itu juga sudah mulai pulih," bebernya dalam webinar bertajuk Prospek Ekonomi dan Bisnis Logistik 2021, Rabu (24/3)

Menurut Anak Buah Menko Airlangga ini, dengan pulihnya aktivitas dagang oleh negara mitra otomatis merupakan indikator yang baik untuk memperbaiki neraca dagang Indonesia. Salah satunya dengan menggenjot kinerja ekspor nasional.

"Tadi pagi kami sebelum webinar ini, bertemu dengan kepala daerah. Kami mendengarkan daerah pun sudah siap melakukan produksi, yang itu bisa di ekspor.Jadi, kita harapkan ekspor sifatnya mulai meningkat," ungkapnya.

Sedangkan indikator atas perbaikan ekonomi dalam negeri tercermin dari meningkatnya kinerja penjualan oleh retail di Februari 2021 lalu. Kemudian sisi produksi juga sudah pada level optimis di kuartal I tahun ini.

"Jadi, di indikator ekonomi secara keseluruhan juga sudah menunjukkan hal baik," ucapnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Program Pemerintah

Pun, implementasi berbagai program pemerintah untuk penanganan pandemi Covid-19 juga terus menunjukkan hasil yang menggembirakan.

Seperti kebijakan tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang efektif untuk meningkatkan daya beli masyarakat kelompok menengah.

"Karena, penjualan kendaraan bermotor terus meningkat biasanya digunakan sebagai indikator daya beli masyarakat (kelompok menengah)," contohnya.

Selain itu, percepatan realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) juga terus di dorong untuk melindungi bisnis UMKM di tengah kondisi ekonomi sulit akibat pandemi Covid-19. "(Realisasi) KUR juga meningkat hampir mencapai target," tegasnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.