Sukses

Sri Mulyani Klaim Program Bansos Manjur Cegah Orang Miskin Bertambah Banyak

Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat angka kemiskinan mengalami kenaikan 0,97 persen dibandingkan September 2019 menjadi 10,19 persen

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan program bantuan sosial (bansos) yang diberikan pemerintah mampu mencegah lonjakan angka kemiskinan.

Pemerintah sejak awal telah memetakan dampak pandemi baik dari kesehatan maupun ekonomi. "Bagaimana bisa men-support yang paling rentan, yaitu populasi yang paling terdampak karena tidak bisa melakukan mobilitas dan itu sangat menekan sektor informal dan UKM di Indonesia," katanya ketika berdialog dengan Sekjen OECD Angel Gurria secara virtual, Kamis (18/3).

Sri Mulyani menambahkan, kebijakan pemerintah telah merespon kebutuhan 30 persen masyarakat terbawah melalui penyaluran bansos. Pada akhirnya, angka kemiskinan Indonesia berhasil ditahan agar tidak turun lebih dalam seperti yang diperkirakan.

"Hal itu membantu sangat banyak karena tanpa intervensi itu kemiskinan akan meningkat secara drastis karena covid, tapi karena perubahan kebijakan yang cepat kita bisa mencegah kemiskinan di kisaran level 10,4 persen," ungkapnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat angka kemiskinan mengalami kenaikan 0,97 persen dibandingkan September 2019 menjadi 10,19 persen. Realisasi angka kemiskinan ini lebih baik dari prediksi Bank Dunia yang bisa mencapai 11,8 persen.

"Itu suatu pencapaian yang cukup baik, di sisi lain pemulihan ekonomi masih jangka panjang. Oleh karena itu, saat ini perlu fokus bagaimana memastikan proses pemulihan akan berkelanjutan dan di saat yang sama akan bisa mampu mengakselerasi proses pemulihan," pungkas dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mensos Risma Targetkan Bansos April Cair di Minggu Terakhir Maret 2021

Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma mengatakan pihaknya menargetkan agar bantuan sosial (bansos) untuk April dapat cair pada minggu terakhir Maret 2021. Saat ini, Kemensos tengah memadankan data penerima bansos dengan data kependudukan.

"Harapan kami untuk bulan Maret ini kami bisa realisasikan di minggu ke-4 di bulan Maret. Demikian pula target untuk bulan April, kami akan serahkan pada bulan Maret sehingga masyarakat bisa melakukan pembelanjaan sesegera mungkin," kata Risma dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (17/3/2021).

Dia menyampaikan target penerima bantuan sosial di Kemensos yakni, program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) 18,8 juta keluarga penerima manfaat. Kemudian, bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Sosial Tunai (BST) masing-masing 10 juta penerima manfaat.

Namun, setelah dilakukan evaluasi data ternyata data penerima bansos masih dibawah target yang ditetapkan. Untuk, BPNT jumlahnya 13.228.513 penerima manfaat, PKH 8.907.446 penerima manfaat, dan BST 8.428.327 penerima manfaat.

"Ini belum sesuai karena ada beberapa daerah yang belum 100 persen memadankan data dengan data kependudukan. Ada kurang lebih yang kita harus jemput perbaikan datanya," jelasnya.

Dia pun meminta kepada daerah-daerah ikut membantu proses pemadanan data-data agar bansos April dapat cair di akhir Maret. Adapun untuk daerah terpencil, proses pemadanan data akan dilakukan secara paralel.

"Khusus untuk daerah terpencil paralel kami akan melakukan. Namun, data yang sudah masuk akan kami penuhi kemudian akan kami lakukan perekaman dengan mendatangi kawasan-kawasan tersebut," ujar Risma.

Dia menekankan seluruh bansos yang diberikan akan disalurkan dalam bentuk tunai melalui himpunan bank-bank milik negara (himbara) dan PT. Pos. Risma berharap target Kemensos untuk menyalurkan bansos di akhir Maret dapat terealisasi.

"Semua (bantuan) seluruhnya itu kita gunakan uang elektronik atau penyalurannya melalui sistem non tunai. Jadi semua lewat himbara dan PT Pos," tutur Risma.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.