Sukses

Holding Ultra Mikro, Wamen BUMN Jamin Tak Ada PHK

Pembentukan holding ultra mikro membawa berbagai manfaat baik bagi masyarakat maupun bagi BUMN yang terlibat holding tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri BUMN I Kartiko Wirjoatmodjo mengatakan, pembentukan holding ultra mikro membawa berbagai manfaat baik bagi masyarakat maupun bagi BUMN yang terlibat holding tersebut.

Meski digabung, Tiko menjamin tidak ada PHK bagi karyawan yang bekerja di BUMN anggota holding ultra mikro.

"Mengenai kekhawatiran pegawai, kami meyakinkan sekali lagi bahwa tidak ada pengaruh ke pegawaian pada Pegadaian dan PNM (anggota holding ultra mikro). Tidak ada pengurangan pegawai, tidak ada pengurangan benefit, semuanya berjalan seperti apa adanya," ujar Tiko dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (18/3/2021).

Tiko meyakini, penggabungan antara PNM, Pegadaian dan BRI dalam ekosistem ultra mikro akan mengurangi beban biaya berupa cost of fund dan cost of reserve. Hal ini justru berpotensi meningkatkan laba perusahaan.

Ketika laba perusahaan meningkat, pengaruhnya terhadap benefit yang diterima karyawan kemungkinan juga akan meningkat.

"Karena kami yakini laba PNM dan Pegadaian ke depan akan meningkat karena sebagian biaya dikurangi, Pegadaian dan PNM dapat menikmati kenaikan laba yang akan di pass on juga pada benefit karyawan," jelas Tiko.

Hingga saat ini, pihaknya terus melakukan diskusi dengan karyawan untuk meyakinkan mereka bahwa penggabungan BUMN ini tidak mengurangi hak para pegawai.

"Jadi ini akan terus kami komunikasikan, dan di awal memang masih banyak keraguan di pegawai tapi akan kami terus yakinkan pegawai bahwa holding ini bukan hanya benefit pada bisnis tapi juga benefit untuk para karyawan ke depan," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Erick Thohir Sudah Direstui Bentuk Holding Ultra Mikro

Menteri BUMN Erick Thohir mengaku telah mengantongi persetujuan pembentukan holding ultra mikro yang terdiri dari PT PNM, PT Pegadaian dan PT BRI. Persetujuan pembentukan tersebut datang dari berbagai pihak melalui serangkaian audiensi dan rapat yang sudah dilakukan.

"Alhamdulillah dari audiensi kami dan rapat di berbagai pihak, kami sudah dapat dukungan dari OJK, BI, LPS, KSK dan terkahir dirapatkan di Komite Pravitisasi yang langsung dipimpin oleh Menko Perekonomian sebagai pimpinan komite tersebut, kita sudah sosialisasi dan mendapatkan persetujuan ini," jelas Erick dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (18/3/2021).

Erick bilang, ekosistem holding ultra mikro nantinya akan fokus pada pemberdayaan bisnis melalui PNM, pengembangan bisnis melalui Pegadaian dan pembiayaan BRI untuk membuat usaha mikro naik kelas.

Beberapa program sudah dilakukan Kementerian BUMN, diantaranya meluncurkan program PADi UMKM, di mana pihaknya membuka akses pada ultra mikro UMKM untuk jadi supplier kepada BUMN terkait pengadaan barang dan jasa. Meski komposisi PADi UMKM masih ada beberapa barang asing yang masuk, pihaknya akan terus memperkuat penggunaan komponen dalam negeri.

Lalu, renovasi Sarinah sebagai akses pasar UMKM dan ultra mikro juga gencar dikembangkan. Erick bilang, hasil renovasi Sarinah dapat dilihat pada bulan November mendatang.

"Kita memperbaiki Sarinah, bagaimana Sarinah akan menjadi tulang punggung UMKM. Nantinya bisa disaksikan November 2021, bagaimana Sarinah yang baru bisa menjadi bagian pembangunan UMKM, brand lokal atau ultra mikro," ujar Erick Thohir. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.