Sukses

Anak Usaha Hutama Karya Produksi Aspal Karet di Cileungsi Jawa Barat

PT Hakaaston pada tahun ini melakukan sejumlah strategi untuk meningkatkan kapabilitas produk manufaktur konstruksi.

Liputan6.com, Jakarta - Produsen aspal beton yang juga merupakan anak perusahaan PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya), PT Hakaaston (HKA), pada tahun ini melakukan sejumlah strategi untuk meningkatkan kapabilitas produk manufaktur konstruksi agar dapat bersaing dalam pasar eksternal.

Direktur Produksi dan Pemasaran HKA, Alfin Zaini, mengatakan bahwa beberapa strategi tersebut antara lain backward, vertical dan forward integration yang diharapkan dapat menciptakan keunggulan kompetitif dalam rangka diferensiasi dari pesaing.

"Melalui integrasi backward, HKA memperkuat ketersediaan material strategis di wilayah hulu dan mengoptimalkan utilisasi atau peralatan dengan melakukan ekspansi ke beberapa wilayah," ungkap Alfin dalam keterangannya pada Selasa (16/3/2021)

Salah satunya adalah merelokasi Asphalt Mixing Plant (AMP) pada proyek overlay Bandara Pattimura Ambon yang telah selesai pekerjaannya ke wilayah Palembang, Sumatera Selatan.

AMP akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan produksi aspal di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Simpang Indralaya – Muara Enim.

Sementara itu, strategi integrasi vertical yang dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan inovasi pengembangan produk, serta membuka sejumlah unit produksi baru yang akan menambah diversifikasi dan meningkatkan kapabilitas produk.

"Sebagai contoh, saat ini HKA membuka unit produksi kimia konstruksi di Cikiwul, Bekasi dan pengembangan produksi aspal karet di Cileungsi, Jawa Barat," sambung Alfin.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Teknologi Terkini

Terakhir, untuk strategi integrasi forward yang dilakukan yakni pengembangan teknologi terkini melalui jasa konstruksi untuk mendukung sektor konstruksi dan sarana perhubungan seperti overlay bandara dan proyek pembangunan jalan layang.

Meski banyak membidik pasar eksternal pada 2021, HKA juga terus berkomitmen dalam pemenuhan kebutuhan produk manufaktur aspal dan beton bagi kelanjutan pembangunan beberapa ruas tol di JTTS.

Hingga saat ini, HKA telah memproduksi 1.345.753 ton aspal hotmix, 1.532.875 meter spun pile, 5.105 buah girder, 363.982 meter barrier dan 32.957 panel fullslab yang digunakan pada pembangunan JTTS.

"Hal ini juga menjadi bukti bahwa dalam pembanguan JTTS, material dan bahan baku yang digunakan seluruhnya menggunakan produk dalam negeri dan diproduksi oleh anak bangsa sendiri," jelas Alfin.

Selain melakukan strategi untuk meningkatkan produktifitas dan kapabilitas produk, HKA pada tahun ini juga tengah menyusun Roadmap Sistem Informasi Teknologi (IT) yang akan diimplementasikan hingga 5 tahun kedepan.

Manajemen memberikan perhatian khusus untuk meningkatkan kapasitas SDM melalui penerapan teknologi. Langkah HKA ini sejalan dengan salah satu KPI perusahaan induknya, Hutama Karya, yakni mengomptimalkan kepemimpinan teknologi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.