Sukses

YLKI Minta Perusahaan Lain Contoh PLN, Soal Apa?

PT PLN (Persero) merupakan satu-satunya perusahaan yang memiliki pelayanan publik paling baik di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) merupakan satu-satunya perusahaan yang memiliki pelayanan publik paling baik di Indonesia. Sejak 2003, BUMN yang mengurus listrik ini telah menerapkan kebijakan kompensasi kepada konsumen saat perusahaan tidak bisa memberikan hak pelanggannya.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi dalam PLN Employee Gathering, Peduli dan Lindungi Konsumen: Penuhi Hak Konsumen dengan Digitalisasi Layanan, Jakarta, Senin (15/3/2021).

"Sebenernya PLN sudah sangat peduli dengan konsumen sejak 2003 lewat policy memberikan kompensasi kepada konsumen ketika PLN tidak mampu memberikan hak mutu pelayanan (HPM) yang dideklarasikan. Tidak ada public service lain yang seperti ini" kata Tulus.

Seharusnya kata Tulus, perusahaan lain mencontoh yang dilakukan PLN. Pemerintah pun sebaiknya bisa mendorong para perusahaan untuk menerapkan hal serupa dalam bidang pelayanan kepada pelanggan. Misalnya jalan tol yang tetap memungut tarif meskipun tetap terjadi kemacetan atau banjir di jalur bebas hambatan tersebut.

"Nanti akan kita dorong agar pemerintah juga mau menerapkan hal yang sama dengan yang dilakukan PLN," kata dia.

Meski begitu, Tulus meminta agar PLN bisa lebih cepat dalam menangani berbagai pengaduan dari masyarakat. Berbagai pengaduan masyarakat harus bisa menjadi hal penting dalam pelayanan PLN kepada pelanggan. Dia menyebutkan pengaduan dari masyarakat tersebut sebagai konsultasi gratis untuk memperbaiki pelayanan.

"Masukan saya bagaimana PLN menangani berbagai macam pengaduan yang masuk itu jadi entri poin yang penting," kata dia.

Terkait layanan digitalisasi PLN lewat aplikasi New PLN Mobile, Tulus menyebut inovasi ini merupakan sebuah keniscayaan. Era digitalisasi harus bisa dimanfaatkan PLN untuk memberikan pelayanan yang lebih memudahkan pelanggan.

Apalagi 197 juta masyarakat Indonesia sudah melek internet dan 70 persen memiliki ponsel pintar. PLN juga harus turut serta dalam mengajak masyarakat untuk memaksimalkan kepemilikan ponsel pintarnya untuk hal-hal produktif.

"Kalau ini enggak dipakai hal-hal produktif, ini akan bisa jadi cuma menyebar hoaks misalnya," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Peningkatan Layanan

Sisi lain, lewat aplikasi digital ini juga PLN bisa meningkatkan layanan kepada konsumen dan mengelaborasi lebih dalam kebutuhan para pelanggannya. Apalagi dalam hal pencatatan meter pemakaian listrik yang sering mengalami masalah.

"Sekarang ini kita tidak bisa hanya mengandalkan catat meter karena ini ada sering persoalan. Main tembak ini bisa bikin tagihan melambung tinggi. Tapi sisi lain kalau tagihan tiba-tiba drop masyarakat tidak mau lapor. Tau-tau pas direview ada kesalahan konsumen yang mencak-mencak," paparnya.

Dia berharap dengan adanya digitalisasi ini, pelayanan PLN akan lebih baik. Tidak ada lagi masalah yang menyangkut pencatatan meter. "Ini jangan terjadi lagi setelah adanya digitalisasi," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini