Sukses

Indonesia Masih Suka Impor dari 5 Negara Ini

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor Indonesia pada Februari 2021 turun 0,49 persen dibandingkan Januari 2021 dengan nilai USD 13,26 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor Indonesia pada Februari 2021 turun 0,49 persen dibandingkan Januari 2021 dengan nilai USD 13,26 miliar. Sementara secara YoY atau dibandingkan Februari 2020, impor pada Februari tumbuh 14,86 persen.

"Penurunan impor pada Februari ini lebih disebabkan pada penurunan impor migas yang cukup dalam yaitu sebesar 15,95 persen. Sementara impor nonmigasnya masih tumbuh 1,54 persen," kata Kepala BPS, Suhariyanto, dalam konferensi pers pada Senin (15/3/2021).

Terjadi peningkatan dan penurunan impor nonmigas dari beberapa negara pada Februari 2021. Ada lima negara dengan peningkatan nilai ekspor di Indonesia pada Februari 2021 yaitu Brasil, Australia, Jepang, Thailand, dan Filipina.

Peningkatan impor paling besar pada periode ini yaitu dari Brasil dengan kenaikan sebesar USD 162, 7 juta. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan impor adalah raw sugar, oil cook, dan kapas.

Kemudian dari Australia juga mengalami peningkatan terutama gandum dan ternak betina.

"Dari Jepang impor kita juga mengalami peningkatan USD 127, 2 juta, demikian juga impor kita dari Thailand dan Filipina," tutur Suhariyanto.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Impor Turun

Sebaliknya, impor Indonesia dari beberapa negara mengalami penurunan yaitu dari Tiongkok, Korea Selatan, Afrika Selatan, Rusia, dan Taiwan. Penurunan terbesar yaitu dari Tiongkok yang mengalami penurunan USD 215 juta.

Secara keseluruhan, pangsa impor nonmigas Indonesia pada Februari tidak banyak berubah. Tiongkok masih mendominasi dengan pangsa 32,78 persen. Posisi dua dan tiga ditempati oleh Jepang dan Thailand.

"Posisi ketiga ini agak bergeser dibandingkan bulan lalu. Bulan lalu posisinya Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan," tuturnya.

Impor nonmigas Indonesia dari Uni Eropa sebesar 6,67 persen dengan nilai USD 0,80 miliar, sedangkan dari kawasan Asia Tenggara 19,10 persen dengan nilai USD 2,28 miliar.

Pangsa impor nonmigas terbesar Januari-Februari 2021 adalah mesin dan perlengkapan elektrik sebesar 15,24 persen, dan disusul mesin dan peralatan mekanis 14,88 persen.

Adapun impor Indonesia pada Februari 2021 tumbuh dua digit sebesar 14,86 persen. Secara YoY, impor pada sektor barang konsumsi tumbuh 43,59 persen, bahan baku atau penolong 11,53 persen, dan barang modal tumbuh 17,68 persen.

Secara m-to-m, impor barang konsumsi dan bahan baku atau penolong mengalami penurunan. Masing-masing minus 13,78 persen dan 0,50 persen. Hanya impor barang modal yang tumbuh dibandingkan Januari 2020 sebesar 9,08 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.