Sukses

Tanam Modal di Indonesia, Investor Asing Butuh Kepastian Insentif

Pemerintah perlu meningkatkan kepastian memperoleh insentif maupun stimulus buat calon-calon investor yang bakal masuk Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani sepakat dengan Presiden Joko Widodo agar Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengakselerasi pertumbuhan investasi nasional. Hal itu diperlukan agar pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan sebesar 5,5 persen tahun ini dapat tercapai.

Shinta mengatakan, sejatinya banyak peluang investasi yang belum optimal ditangkap oleh BKPM. Padahal menurut Shinta, Undang-Undang (UU) Cipta Kerja telah memberikan ruang akselerasi investasi yang cukup luas.

Ia juga menilai perlu peningkatan soal kepastian memperoleh insentif maupun stimulus buat calon-calon investor yang bakal masuk Indonesia. Terlebih untuk investasi-investasi yang memiliki multiplier effect.

“Ini yang perlu dipastikan, bagaimana pemerintah bisa meningkatkan kepastian, kalau perlu diawasi betul agar insentif fiskal maupun non fiskal bisa diberikan kepada investor global yang menciptakan inklusivitas bisnis maupun mengembangkan supply chain,” katanya, seperti dikutip Sabtu (13/3/2021).

Shinta juga menekankan, pemerintah perlu meningkatkan kapasitas para pelaku usaha lokal terkait investasi di sektor inovasi dan teknologi.

Sebab hal ini kerap menjadi kendala buat investor global masuk Indonesia. Faktor sumber daya manusia (SDM) misalnya jadi salah satu kendala Tesla Inc gagal masuk Indonesia, selain tentunya soal iklim perpajakan yang belum kondusif.

“Ini langkah yang paling sulit untuk matchmaking dengan pelaku lokal, karena investor global punya kriteria masing-masing. Perlu dukungan pembinaan dari pemerintah, jika kerja sama ini dilakukan dan pemerintah memfasilitasi dengan insentif, kami yakin kerja sama investor global dan nasional bisa terjadi dengan lebih mudah dan cepat,” ujarnya.

Direktur Deregulasi BKPM Yuliot menyambut baik berbagai masukan dari seluruh pihak yang concern terhadap iklim investasi dalam negeri.

Ia mengatakan, pihaknya akan segera merespon arahan Presiden dengan menyiapkan insentif selain yang sudah ditentukan dalam Peraturan Presiden (Perpres) 10/2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal. “Kami akan usulkan insentif bagi perusahaan yang melakukan kemitraan dengan pelaku lokal,” katanya.

Adapun dalam Perpres 10/2021, sudah ditentukan bahwa para investor yang mengucurkan modal ke dalam negeri berhak atas insentif berupa tax holiday, tax allowance, investment allowance sampai bebas bea masuk untuk impor mesin dan peralatan untuk pembangunan pabrik di Indonesia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pertumbuhan Investasi

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo mendesak BKPM untuk mengakselerasi pertumbuhan investasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Pertumbuhan ekonomi tahun ini ditargetkan sampai 5,5 persen, artinya kita harus mengembalikan pertumbuhan yang sebelumnya -2,19 persen menjadi plus 5 persen, ini kuncinya ada di pak Bahlil, Kepala BKPM,” ujar Presiden saat membuka Rapat Kerja Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Jumat (5/3/2021).

Oleh karena itu, Presiden menginginkan BKPM agar lebih jeli melihat peluang investasi. Sebab menurut Jokowi banyak peluang investasi yang sangat terbuka yang dapat memberikan efek terhadap aspek ekonomi lainnya seperti pembukaan lapangan pekerjaan sampai berpotensi mengerek kesejahteraan masyarakat.

“Saya selalu titip kepada Kepala BKPM agar bisa menyambungkan, mempartnerkan investor, baik investor asing besar dan dalam negeri, untuk bisa berpartner dengan pengusaha Hipmi dan daerah. Ini sudah saya perintah,” sambung Presiden.

Presiden juga mengatakan, pemerintah turut membuka lebar kesempatan investasi di sektor inovasi dan teknologi. Ini diperlukan bukan hanya untuk meningkatkan investasi nasional, melainkan juga kapabilitas nasional di bidang inovasi dan teknologi serta dapat membantu mempercepat proses transfer of knowledge and technology. Secara khusus Presiden mengimbau agar investasi di bidang ini dapat ditangkap peluangnya untuk kemudian dilakukan kerja sama dengan pelaku usaha lokal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.