Sukses

Pemerintah Pastikan Tak Bakal Sunat Insentif Kartu Prakerja

Untuk 2021, desain program Kartu Prakerja tetap serupa dengan 2020 yakni, biaya pelatihan Rp 1 juta, insentif Rp 600 ribu per bulan, kemudian insentif survei Rp 150 ribu.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memastikan Program Kartu Prakerja menjadi salah satu upaya nyata pemulihan ekonomi nasional. Di 2021 ini, pemerintah menetapkan anggaran program Kartu Prakerja sebesar Rp 20 triliun. Pemerintah juga memastikan insentif Kartu Prakerja di 2021 masih sama dengan 2020.

Deputi IV Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rudy Salahudin menyebutkan, Program Kartu Prakerja mengemban dua misi, Pertama untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja. Lalu, membantu daya beli masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.

"Program Kartu Prakerja ini sendiri masuk dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada kelompok perlindungan sosial," terangnya dalam Dialog Publik bertema Perkembangan Program Kartu Prakerja yang diselenggarakan KPCPEN, Rabu (10/3/2021).

Dia menyampaikan hasil pelaksanaan program Kartu Prakerja di 2020 yang memuaskan. Menyusul luasnya jangkauan manfaat atas program tersebut di berbagai wilayah Indonesia.

"Pada 2020, ada 12 gelombang Kartu Prakerja yang kita keluarkan dan kita sangat inklusif dalam menyentuh 514 Kabupaten dan Kota di Indonesia. Dengan jumlah penerima SK Kartu Prakerja mencapai 5,9 juta, menjangkau masyarakat difabel, kabupaten tertinggal, lulusan SD-SMP, masyarakat lansia, mantan TKI, serta masyarakat yang tidak memiliki rekening bank. Ini salah satu keberhasilan program Kartu Prakerja 2020," terangnya.

Maka dari itu, Untuk 2021, desain program Kartu Prakerja tetap serupa dengan 2020 yakni, biaya pelatihan Rp 1 juta, insentif Rp 600 ribu per bulan selama empat bulan, kemudian ada pula insentif survei Rp 150 ribu untuk tiga kali survei. Pelaksanaannya pun masih dilakukan secara online.

"Bapak Presiden telah meminta agar program Kartu Prakerja segera diluncurkan di awal 2021 untuk mendorong konsumsi. Pada 23 Februari 2021 kemarin kita sudah memulai Kartu Prakerja gelombang 12 dengan alokasi anggaran Rp10 triliun untuk semester I 2021. Skema yang digunakan masih semi bansos seperti 2020. Dan kuota per gelombang sebanyak 600 ribu, prioritasnya masih sama yakni pekerja terdampak PHK, pelaku UKM yang terdampak, pekerja sektor wisata yang terdampak, lalu calon pekerja migran Indonesia," beber dia menekankan.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

8 Kategori Pelatihan yang Diserbu Penerima Program Kartu Prakerja

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menjelaskan, terdapat delapan kategori pelatihan yang ramai diburu penerima program Kartu Prakerja. Pertama, strategi penjualan dan pemasaran digital.

"Penjualan dan pemasaran digital ini yang paling laris. Mungkin karena temen-temen semuanya di akhir pandemi seperti ini banyak sekali yang melakukan penjualan dan pemasaran secara online," ungkap dia dalam Dialog Produktif Rabu Utama bertajuk Perkembangan Program Kartu Prakerja, Rabu (10/3/2021).

Kedua, Gaya hidup. Dia bilang, tingginya antusias peserta program Kartu Prakerja akan kategori ini tak lepas dari peluang usaha baru yang ditawarkan akibat dampak pandemi Covid-19.

"Seperti bagaimana membuat masker, menjadi perias baik wedding atau perias harian, pelatihan pijat, salon rumahan, barber dan lainnya," contohnya.

Kemudian pelatihan bahasa asing. Di mana bahasa Inggris menjadi yang paling favorit diburu oleh peserta program Kartu Prakerja di setiap gelombangnya.

"Bahkan, bahasa Inggris kini dibedakan seperti bahasa Inggris untuk tour guide, untuk pekerja hotel dan lainnya. Selain itu, ada bahasa Korea, Mandiri, Jepang serta bahasa Jerman yang juga diminati," ucapnya.

Keempat, makanan dan minuman. Tingginya antusiasme akan kategori ini tercermin dari kepesertaan yang tidak hanya di isi oleh kelompok perempuan.

"Seperti pelatihan kue, pelatihan memasak dan aneka pelatihan makanan lainnya ternyata juga pria dari kalangan bapak-bapak ada banyak yang mengikuti pelatihannya," tuturnya.

Selanjutnya ada Manajemen yaitu bisnis rumahan dan UMKM. Lalu, Keuangan yakni perencanaan keuangan dan kursus akuntansi dasar

Ketujuh, sosial dan perilaku yaitu komunikasi dan sukses wawancara kerja. Terakhir, teknologi informasi yaitu komputer dasar dan AutoCAD menjadi pelatihan Kartu Prakerja yang juga diburu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.