Sukses

Menko Airlangga Minta Kemendag Ikut Aktif Dorong Ekonomi Digital

Indonesia punya populasi sebanyak 272 juta penduduk. Dari jumlah tersebut pemegang ponsel mencapai sebanyak 338,2 juta.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto meminta Kementerian Perdagangan ikut aktif dalam mendorong ekonomi digital di Tanah Air.

Sebab, menurutnya potensi dari ekonomi digital hingga sampai saat ini telah mencapai USD 44 miliar.

"Dan ini salah satu yang bisa mendorong Indonesia meloncat di 2025 yang potensinya USD124 miliiar, termasuk IoT dan industry 4.0, ujungnya semua adalah e-commerce dan ini tidak bisa lepas dari Kemendag," kata dia dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2021, Kamis (4/3/2021).

Dia melanjutkan, Indonesia punya populasi sebanyak 272 juta penduduk. Dari jumlah tersebut pemegang ponsel mencapai sebanyak 338,2 juta, angka ini hampir 60 persennya itu adalah smartphone.

"Jadi kita masih ada tantangan, kalau smartphone digeser maka berpotensi makin besar lagi," kata dia.

Di sisi lain, Mantan Menteri Perindustrian itu juga meminta Kemendag aktif dan terlibat dalam upaya mendorong digitalisasi. Mengingat UMKM menjadi peran penting dalam pertumbuhan ekonomi domestik, termasuk mampu menyarap tenaga kerja yang cukup besar.

"Jumlahnya (UMKM) 64,2 juta, menyerap tenaga kerja yang cukup besar sehingga perlu didorong untuk digitalisasi UMKM," jelas dia.

 

Dwi Aditya Putra

Merdeka.com

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jokowi Gaungkan Benci Produk Luar Negeri, Ini Ternyata Alasannya

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta program bangga buatan Indonesia terus didukung instansi seperti Kementerian Perdagangan (Kemendag). Caranya dengan membuat kebijakan dan strategi yang tepat untuk mengembangkan pasar produk nasional. 

Tak hanya menggaungkan tentang cinta produk lokal, masyarakat juga diminta untuk mulai membenci produk impor.

"Ajakan-ajakan untuk cinta produk-produk kita sendiri, produk-produk Indonesia harus terus digaungkan. Produk-produk dalam negeri gaungkan. Gaungkan juga benci produk-produk dari luar negeri," kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan dari Istana Negara Jakarta, Kamis (4/3/2021).

Jokowi pun menyebutkan alasan meminta menggaungkan kecintaan terhadap produk luar dalam negeri dan sebaliknya untuk produk luar negeri atau produk impor.

"Bukan hanya cinta, tapi benci. Cinta barang kita, benci produk dari luar negeri. Sehingga betul-betul masyarakat kita menjadi konsumen yang loyal untuk produk-produk Indonesia," jelas dia.

Jokowi juga meminta agar produk-produk Indonesia, khususnya usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) diberikan ruang yang strategis di pusat perbelanjaan ataupun mal. Hal ini agar masyarakat Indonesia dapat lebih mencintai produk dalam negeri ketimbang luar negeri.

"Jangan sampai ruang depan lokasi-lokasi strategis justru diisi oleh brand-brand dari luar negeri. Ini harus mulai digeser. Mereka digeser ke tempat yang tidak strategis. Tempat yang strategis, tempat yang baik, berikan ruang untuk brand-brand lokal," jelas Jokowi.

Jokowi meyakini produk dalam negeri akan menjadi pasar yang besar apabila terus didorong dengan baik. Terlebih, Indonesia memiliki jumlah penduduk sekitar 270 juta jiwa.

"Penduduk Indonesia berjumlah lebih 270 juta jiwa. Seharusnya adalah konsumen yang paling loyal untuk produk-produk kita sendiri. 270 juta adalah jumlah yang besar, pasar yang besar," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.