Sukses

Indonesia Bisa Segera Bebas dari Covid-19, Apa Saja Syaratnya?

Agar Indonesia bisa segera bebas dari virus Covid-19, ada beberapa faktor pengungkit yang harus dijalankan.

Liputan6.com, Jakarta - Setahun sudah pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Kegiatan fisik masih belum bisa dilakukan dengan leluasa. Pun, aktivitas ekonomi masih belum bisa bangkit dengan sepenuhnya.

Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury mengatakan, agar Indonesia bisa segera bebas dari virus Covid-19, ada beberapa faktor pengungkit yang harus dijalankan dengan baik.

Pertama, intervensi kebijakan di bidang kesehatan. Selain memperketat 3T (tracking, tracing, testing) dan 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker), pelaksanaan vaksinasi juga penting dilakukan, bahkan menjadi game changer.

"Intervensi sektor kesehatan ini harus, termasuk vaksinasi terhadap 181 juta penduduk Indonesia. Kemudian, 3T yang lebih baik terutama di wilayah yang beresiko lebih tinggi," jelas Pahala dalam webinar Prospek BUMN 2021 Sebagai Lokomotif PEN dan SWF, Kamis (4/3/2021).

Faktor pengungkit kedua ialah kebijakan mendorong masyarakat tetap bertahan hidup serta alokasi recovery kitnya. Misalnya, bantuan perlindungan sosial, subsidi listrik, subsidi kuota internet hingga relaksasi kredit.

Setelah masyarakat bertahan hidup, mereka diharapkan dapat melakukan restrukturisasi keuangan rumah tangga mereka.

"Selain itu juga reformasi birokrasi, seperti adanya UU Cipta Kerja dan aturan turunannya," jelas Pahala.

Faktor ketiga ialah kontribusi dari BUMN. Melalui BUMN, pemerintah menyalurkan bantuan untuk meringankan beban masyarakat di masa pandemi. Misalnya, subsidi listrik melalui PLN, penjaminan kredit melalui Jamkrindo hingga restrukturisasi kredit melalui bank-bank Himbara.

"selain itu BUMN juga akan terus melakukan investasi, seperti Pertamina yang akan invest USD 10 miliar tahun ini, lalu PLN juga akan invest. Hal ini diharapkan tidak hanya menjadi jump start ekonomi, namun juga pengembangan bisnis model baru untuk kegiatan ekonomi di jangka pendek dan menengah-panjang," jelas Pahala.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Orang Sembuh Covid-19 Naik, Pemerintah Yakin Ekonomi 2021 Tumbuh Sebesar Ini

Pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun ini diyakini berada pada kisaran 4,5 persen sampai 5,3 persen. Sejalan dengan pemulihan perekonomian dunia yang diperkirakan di kisaran 4 persen sampai 5,5 persen.

"Pemerintah meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan pulih pada tahun 2021 di kisaran 4,5 persen sampai dengan 5,3 persen," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam Webinar, Jakarta, Selasa (2/3/2021).

Optimisme tersebut setelah melihat perkembangan kasus Covid-19 yang menunjukkan penanganan Pemerintah terhadap pandemi semakin baik. Ini tercermin dari tren angka kesembuhan yang meningkat hingga 85,88 persen dan tren angka kematian yang terus menurun hingga 2,71 persen.

"Tingkat kesembuhan meningkat hingga 85,88 persen dan tren angka kematian terus menurun hingga 2,71 persen," kata dia.

Pemerintah melalui berbagai kebijakan terus mengupayakan agar laju penyebaran virus Corona Covid-19 bisa ditekan. Sehingga kesehatan dan perekonomian dapat pulih kembali.

Airlangga menerangkan, perekonomian Indonesia yang didominasi konsumsi domestik menunjukkan tren yang meningkat.

3 dari 3 halaman

Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Lainnya

Aktivitas manufaktur masih berada pada level ekspansif 50,9 pada Februari 2021, sementara indeks kepercayaan konsumen juga terus membaik. Selain itu, permintaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) terus meningkat.

"Ini mencerminkan pulihnya tingkat kepercayaan publik. Di saat yang sama, realisasi investasi juga meningkat, mencerminkan persepsi positif investor," imbuh Airlangga.

Indikator lainnya juga menunjukkan perbaikan. Antara lain penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), nilai tukar Rupiah, kenaikan harga komoditas, dan surplus neraca perdagangan yang mencapai USD 21,74 miliar pada tahun 2020 atau tertinggi sejak tahun 2011.

"Berdasarkan perkembangan tersebut, pemulihan ekonomi Indonesia sudah berada pada jalur yang tepat," kata dia.

Dia menambahkan, Indonesia merupakan salah satu negara yang mampu menurunkan angka kematian dengan tetap mempertahankan kinerja ekonomi.

"Indonesia juga merupakan salah satu negara yang mampu menurunkan angka kematian sembari mempertahankan kinerja ekonomi yang relatif baik," kata Airlangga Hartarto.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.