Sukses

Telan Biaya Rp 4.817 Triliun, 201 Proyek Strategis Nasional Rampung Sebelum 2024

Proyek Strategis Nasional (PSN) merupakan proyek kemitraan publik yang telah disetujui oleh Pemerintah yang bekerja sama dengan pihak swasta.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, menargetkan Proyek Strategis Nasional (PSN) akan selesai sebelum 2024. Hal itu disampaikan dalam diskusi MNC Group INVESTOR FORUM 2021 “Recovery Story after The Big Reset", Selasa (2/3/2021).

“Saya kira dengan target proyek bisa selesai sebelum 2024. Jadi menurut saya ini akan menjadi tantangan bagi kita semua dan juga sebenarnya pihak untuk proyek strategis Nasional ini Kita akselerasi lewat kawasan ekonomi khusus,” kata Airlangga.

Menurutnya, PSN ini merupakan proyek kemitraan publik yang telah disetujui oleh Pemerintah yang bekerja sama dengan pihak swasta, dalam upaya mendukung dan membantu beberapa pembangunan infrastruktur PSN.

“Jadi saya pikir kita sudah membahas dan proyek seperti yang sudah terdaftar dan sektor apa yang terbuka dan pemerintah memiliki target bahwa proyek semacam ini akan tersedia,” ujarnya.

Meskipun di tengah pandemi covid-19, Indonesia tetap berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur melalui proyek strategis nasional. Sehingga ia berharap melalui percepatan investasi proyek-proyek pendukung Pemerintah, serta penyerapan tenaga kerja dapat tercipta melalui proyek ini.

Adapun jumlah proyek dalam PSN berjumlah 201 dan 10 program dengan nilai investasi total Rp 4.817,7 triliun. Porsi investasi PSN 6 persen untuk APBN, 25 persen BUMN / ROE, 69 persen swasta.

Namun, nilai tersebut belum memperhitungkan proyek dan program baru (Perpres No 79 dan 80 Tahun 2019), food estate, dan bandara di Bali utara.

Berikut rincian proyek dan program PSN, meliputi 54 proyek jalan, bendungan dan irigasi 57 proyek, luas wilayah 18 proyek, kereta api 15 proyek, energi 15 proyek,  pelabuhan 13 proyek, air bersih dan sanitasi 12 proyek, program smelter 1, program super hub 1, kelistrikan 1 program.

Kemudian, pemerataan ekonomi 1 program, percepatan pembangunan wilayah 1 program, akses keluar alat 1 program, penyediaan makanan 1 program, bandara 8 proyek, pendidikan 1 proyek, teknologi 5 proyek, perumahan 5 proyek, tanggul pantai 1 proyek, kawasan strategis pariwisata 1 program, instalasi pengolahan sampah 1 program, dan program daerah perbatasan 1 program.   

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bakal Serap 4 Juta Tenaga Kerja, Ridwan Kamil Usul Rebana Metropolitan jadi PSN

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengusulkan program Rebana Metropolitan menjadi proyek strategis nasional kepada Kementerian PPN atau Bappenas RI

Menurut Ridwan Kamil, proyek Rebana Metropolitan sebagai sebuah konsep futuristik pendorong terbesar ketiga pertumbuhan ekonomi nasional. Alasannya, Rebana Metropolitan berpotensi menopang laju pertumbuhan ekonomi Jabar hingga 7,13 persen, dengan penyerapan tenaga kerja 4,39 juta orang dan proyeksi investasi 7,77 persen pada 2030. 

“Ini akan membantu (ekonomi) nasional. Sehingga saya berharap tim dari Bappenas menjadi quality control dalam pengembangan kawasan strategis Rebana ini,” ujar Ridwan Kamil dalam keterangan resminya ditulis Bandung, Kamis, 25 Februari 2021.

Ridwan Kamil mengatakan, nantinya mesin pertumbuhan Rebana Metropolitan akan berada di kawasan Pelabuhan Patimban di Subang, Bandara Kertajati (BIJB) di Majalengka, dan Cirebon. Jika Rebana Metropolitan didukung Pusat, Ridwan Kamil optimistis Jawa Barat dapat menyumbang satu persen pertumbuhan nasional. 

Targetannya apabila digarap secara bersama, Ridwan Kamil memperkirakan akan menghasilkan peningkatan persentase di 13 wilayah strategis nasional Cirebon, Patimban dan Rebana.

“Selain Rebana Metropolitan, pengembangan Jabar selatan terutama pembangunan infrastruktur sebagai stimulus pertumbuhan dan menghilangkan ketimpangan ekonomi,” kata Ridwan Kamil.  

Ridwan Kamil mengaku wilayah Jawa Barat bagian selatan sudah mendapat perhatian dari Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Karenanya perlu ada intervensi infrastruktur dari Pusat agar tidak melulu menjadi kawasan terbelakang. 

Program yang sedang dikebut Pemerintah Jawa Barat ini, bertujuan untuk mengatasi semua masalah di wilayah selatan adalah pengembangan wilayah Jabar tengah.   

“Oleh karena itu kami mohon pengembangan jalur tengah, pembangunan pelabuhan pariwisata dan food estate, mohon itu dijadikan prioritas,” ucap Ridwan Kamil.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.