Sukses

Pandemi Covid-19, Bisnis Krakatau Steel Tetap Stabil

Krakatau Steel, perusahaan yang bergerak di bidang produksi baja tersebut dinilai mampu memanfaatkan peluang di tengah pandemi Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Silmy Karim, mengatakan perkembangan perusahaan dan anak usahanya menunjukkan banyak perbaikan. Bahkan ketika sejumlah perusahaan tertekan karena pandemi pada tahun lalu, Krakatau Steel masih bisa menjalankan bisnis dengan stabil.

"Kita bisa melewati tahun pandemi 2020 dengan sangat baik, dimana banyak perusahaan sampai mengurangi karyawan, memotong pendapatan karyawan. Namun kita masih stabil dan Alhamdulillah, kita masih bisa melanjutkan rencana dan inisiatif strategis untuk perbaikan Krakatau grup termasuk Krakatau Bandar Samudera," kata Silmy Seminar Motivasi HUT ke-25 PT Krakatau Bandar Samudera pada Rabu (24/2/2021).

Perusahaan yang bergerak di bidang produksi baja tersebut dinilai mampu memanfaatkan peluang di tengah pandemi Covid-19. Silmy pun mengimbau agar para karyawan dan pimpinan di grup Krakatau Steel untuk selalu mengubah ancaman dan tantangan menjadi peluang, agar bisa mencapai tujuan perusahaan.

Ia pun mengimbau agar para karyawan dan pimpinan grup Krakatau Steel terus meningkatkan daya saing. "Jadi hal pertama yang mau saya sampaikan yaitu jadikanlah tantangan itu jadi sebuah peluang," sambungnya.

Ia pun menekankan agar emiten berkode KRAS tersebut tidak menggantungkan nasibnya kepada seseorang. Krakatau Steel dan anak usahanya diharapkan dapat memberikan dampak kepada sekitarnya.

"Krakatau Steel Group termasuk Krakatau Bandar Samudera, jangan pernah bergantung pada seseorang karena upaya yang dilakukan itu justru harus bisa memengaruhi sekelilingnya, bukan sebaliknya. Masih banyak hal menurut saya akan mempengaruhi kita dalam bagaimana menyukseskan suatu keadaan menjadi lebih baik," jelas Silmy.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Awal 2021, Krakatau Steel Ekspor 31 Ribu Ton Baja ke Malaysia

Sebelumnya, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk melakukan ekspor baja perdana untuk negara tujuan Malaysia, pada Senin 1 Februari 2021. Total baja yang dikirim ke negara tersebut mencapai 31.766,18 ton.

Adapun, pengiriman perdana berupa produk baja Hot Rolled Coil (HRC), Hot Rolled Plate (HRP), dan Hot Rolled Pickled Oil (HRPO) dilakukan melalui pelabuhan PT Krakatau Bandar Samudera, Cilegon, Banten.

"Pengiriman ekspor pada Januari 2021 ini meningkat menjadi 31.766,18 ton dibandingkan Januari 2020 yang hanya sebesar 830,97 ton. Sebuah awal yang baik untuk peningkatan kinerja penjualan di 2021," jelas Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim dalam keterangan tertulis, Selasa (2/2/2021).

Selain Malaysia, di 2021 ini Krakatau Steel juga akan ekspor ke Australia dan ke negara-negara Eropa seperti Italia dan Spanyol. Masing-masing negara berbeda spesifikasi ekspornya.

Untuk Malaysia, Krakatau Steel mengekspor HRC, HRP, dan HRPO. Untuk Australia perusahaan mengekspor HRP, sedangkan HRC diekspor untuk Italia dan Spanyol.

Mayoritas, produk Krakatau Steel ini digunakan untuk segmen General Structure dan Pipe & Tube di negara tujuannya.

"Manajemen Krakatau Steel telah memanfaatkan kondisi pandemi sebagai peluang untuk masuk ke pasar ekspor yang saat ini terbuka. Kesempatan ini disebabkan karena terjadinya masalah pada supply chain pasar baja dunia," lanjut Silmy.

Sementara, sepanjang 2020, Krakatau Steel mencatatkan volume penjualan ekspor sebesar 128.341,9 ton atau sekitar 12 persen dari total volume penjualan 2020 yang sebesar 1.603.732 ton.

Di tahun 2021, diperkirakan Krakatau Steel akan dapat meningkatkan volume penjualan hingga 2.040.000 ton dengan target ekspor sebesar 155.000 ton atau meningkat 17,20 persen dibandingkan tahun 2020.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.