Sukses

Kemenkeu Soal Pertumbuhan Ekonomi: Kita Optimis, tapi Tetap Waspada

Pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi akan bergerak di angka 4,5 hingga 5,3 persen di tahun 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi akan bergerak di angka 4,5 hingga 5,3 persen di tahun 2021. Kendati, optimisme tersebut tetap dibarengi dengan pertimbangan pengendalian pandemi Covid-19.

Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kemenkeu Kunta Dasa Wibawa Nugraha mengatakan, pihaknya melakukan penguatan pengendalian Covid-19 dengan prioritas kebijakan vaksinasi, penguatan 3M dan 3T termasuk PPKM mikro serta Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

"Jadi kita tetap optimis meski tetap waspada karena pandemi perlu dikendalikan sehingga ekonomi berangsur pulih," ujar Kunta dalam webinar PEN 2021: Dukungan Berkelanjutan Hadapi Pandemi, Rabu (24/2/2021).

Selain itu, mengendalikan penularan Covid-19 dengan pengetatan protokol kesehatan dan vaksinasi yang terus berjalan, pemerintah juga melakukan reformasi struktural baik melalui UU Cipta Kerja dengan pembentukan Lembaga Pengelolan Investasi (LPI) dan reformasi di sisi pemerintah seperti reformasi pendidikan, kesehatan dan lainnya.

Selain itu dari sisi APBN 2021, pemerintah menggelontotkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga Rp 699,43 triliun. Jumlah ini naik 21 persen dibanding realisesi sementara PEN 2020.

Untuk segmen kesehatan, anggarannya melonjak paling tinggi, yaitu 178 persen dari Rp 63,51 triliun menjadi Rp 176,3 triliun.

"Ini tidak hanya untuk merawat pasien, tapi juga preventif seperti testing, tracing, vaksinasi dan penanganan lainnya terkait sarana prasarana," katanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

BI Sebut Kinerja Ekspor Indonesia Terus Membaik

Bank Indonesia (BI) menyebutkan kinerja ekspor Indonesia sudah berada di jalur yang tepat. Hal ini tercermin dari beberapa indikator, seperti harga komoditas ekspor dalam negeri dan volume perdangan dunia yang terus meningkat.

Direktur Eksekutif BI Yoga Affandi mengatakan, neraca pembayaran Indonesia mengalami surplus dengan nilai tertinggi yang dicapai Indonesia.

"Jadi ekspor kita sudah on track. Hanya saja, masalahnya ini bagaimana dia bisa menetes ke konsumsi, investasi, kemudian menggerakan permintaan dan sektoral sehingga ekonomi domestik bergerak secara sirkular dan berkelanjutan," ujar Yoga dalam webinar InfoBank, Rabu (24/2/2021).

Yoga juga mengatakan, kondisi ekonomi global diperkirakan membaik pada tahun 2021. Beberapa negara maju diperkirakan mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi, seperti Tiongkok di angka 9,1 persen hingga Amerika Serikat di angka 4,7 persen.

"India juga akan tumbuh 9 persen setelah penurunan yang tajam," paparnya.

Tingginya prediksi pertumbuhan ekonomi tersebut disebabkan adanya akselerasi vaksinasi Covid-19 yang membangkitkan kepercayaan diri masyarakat dalam beraktivitas secara fisik terutama di negara maju dan stimulus Covid-19.

"Ekonomi Indonesia sendiri diproyeksi tumbuh 5,1 persen tahun ini, ini lebih besar dari dugaan kita sebelumnya," kata Yoga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.