Sukses

Naik Tipis, Simak Rincian Harga Emas Pegadaian Selasa 23 Februari 2021

Pada Selasa, 23 Februari 2021, harga emas antam dan batik yang dijual Pegadaian terpantau stabil. Sedangkan harga emas retro dan USB mengalami kenaikan.

Liputan6.com, Jakarta - Selain menawarkan jasa gadai, PT Pegadaian (Persero) juga menawarkan jasa jual beli emas. Ada beberapa jenis emas yang dijual Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini.

Tercatat, terdapat emas Antam dan emas Retro. Selain itu juga ada emas Batik dan emas UBS. Semua jenis emas ini hanya tersedia di outlet Pegadaian.

Setiap harinya harga emas yang dijual terus berubah. Pada Selasa, 23 Februari 2021, harga emas antam dan batik yang dijual Pegadaian terpantau stabil. Sedangkan harga emas retro dan USB mengalami kenaikan.

Berikut ini daftar lengkap dan terbaru harga emas PT Pegadaian (Persero) pada 23 Februari 2021:

 

Harga Emas Antam

- 2,0 gram = Rp 1.879.000

- 3,0 gram = Rp 2.793.000

- 5,0 gram = Rp 4.619.000

- 10,0 gram = Rp 9.179.000

- 25,0 gram = Rp 2.815.000

- 50,0 gram = Rp 45.546.000

- 100,0 gram = Rp 91.009.000

 

Harga Emas Antam Retro

- 0,5 gram = Rp 43.000

- 1,0 gram = Rp 886.000

- 2,0 gram = Rp 1.771.000

- 3,0 gram = Rp 2.655.000

- 5,0 gram = Rp 4.425.000

- 10,0 gram = Rp 8.850.000

- 25,0 gram = Rp 22.123.000

- 50,0 gram = Rp 44.246.000

- 100,0 gram = Rp 88.491.000

 

Harga Emas Antam Batik

- 0,5 gram = Rp 611.000

- 1,0 gram = Rp 1.128.000

- 8,0 gram = Rp 8.516.000

 

Harga Emas UBS

- 0,5 gram = Rp 496.000

- 1,0 gram = Rp 928.000

- 2,0 gram = Rp 1.884.000

- 5,0 gram = Rp 4.547.000

- 10,0 gram = Rp 9.046.000

- 25,0 gram = Rp 22.571.000

- 50,0 gram = Rp 45.047.000

- 100,0 gram = Rp 90.058.000

- 250,0 gram = Rp 225.078.000

- 500,0 gram = Rp 449.626.000

- 1000,0 gram = Rp 898.281.000.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Emas Melonjak 1,5 Persen karena Kekhawatiran Inflasi

Harga emas naik lebih dari 1,5 persen pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Pendorong kenaikan harga emas karena ekspektasi kenaikan inflasi mendorong investor mengoleksi instrumen safe haven seperti emas.

Sementara nilai tukar dolar AS terhadap beberapa mata uang utama dunia lain juga melemah sehingga memberikan dukungan lebih lanjut kepada harga emas.

Mengutip CNBC, Selasa (23/2/2021), harga emas di pasar spot naik 1,5 persen menjadi USD 1.808,16 per ounce, setelah mencapai level tertinggi sejak 16 Februari dalam sesi tersebut.

Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 1,7 persen menjadi USD 1.808.40 per ounce.

"Kami melihat investasi mengalir ke emas karena pelaku pasar semakin cemas tentang kenaikan suku bunga riil yang dapat memengaruhi penilaian ekuitas," kata analis komoditas TD Securities Daniel Ghali.

Imbal hasil obligasi AS berjangka waktu 10 tahun mencapai level tertinggi hampir satu tahun, memberikan tantangan kepada emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Namun, meningkatnya imbal hasil riil dan kekhawatiran inflasi membuat bursa saham waspada sehingga mendorong investor menuju aset safe-haven seperti emas, yang dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

“Nilai tukar dolar AS juga melemah dan itu mendukung harga emas. Juga, alasan sebenarnya dari kenaikan harga emas dalam jangka panjang adalah kemungkinan meningkatnya inflasi, ”kata analis Commerzbank Eugen Weinberg.

Indeks dolar AS turun 0,4 persen ke level terendah lebih dari satu bulan, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.