Sukses

Listrik 79.493 Pelanggan Terdampak Banjir di Tangerang Menyala, 99 Persen Gardu Pulih

PLN menyalakan 99 persen gardu distribusi dan juga 99 persen pelanggan yang terdampak banjir di Tangerang hingga Minggu (21/2/2021) pukul 19.30 WIB.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN telah menyalakan 99 persen gardu distribusi dan juga 99 persen pelanggan yang terdampak banjir di Tangerang hingga Minggu (21/2/2021) pukul 19.30 WIB.

Sebanyak 316 dari 318 unit gardu distribusi yang terdampak banjir sudah berhasil dipulihkan kembali. Sebanyak 79.493 pelanggan yang terdampak banjir juga sudah menikmati listrik yang kembali menyala.

"PLN UID Banten juga telah mempersiapkan 7 posko penanganan recovery listrik, dengan menyiagakan 529 personil dan 4 perahu karet," ungkap Senior Manager Distribusi PLN Unit Induk Distribusi (UID) Banten, Muhammad Joharifin.

Adapun, wilayah di Tangerang yang belum menyala diantaranya Pinang Griya, Perumahan Regency, Perumahan Golden City residence dan sekitarnya, Perum Total Persada dan Duta Alamanda.

PLN akan terus bekerja keras dan memantau kondisi di lapangan sejak cuaca ekstrem terjadi. Sisa pelanggan yang masih padam akan secara bertahap dinormalkan melihat kondisi di lokasi banjir.

Jika semua jaringan listrik baik di sisi warga maupun PLN sudah dalam kondisi kering dan siap dialiri listrik maka siap untuk dinyalakan.

"Keamanan dan keselamatan selalu menjadi prioritas utama PLN, sehingga kami memohon pengertiannya untuk para pelanggan PLN bahwa kami sementara harus memadamkan listrik di wilayah yang turut terdampak banjir demi keselamatan pelanggan. Petugas akan terus bersiaga dalam memonitor banjir, setelah surut dan dipastikan aman baru listrik akan dinyalakan," tambah Joharifin.

PLN juga terus memantau perkembangan situasi di lokasi-lokasi yang terdampak maupun berpotensi banjir untuk secara sigap mengambil langkah serta berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat untuk hal tersebut.

"Apabila air mulai masuk ke rumah, warga secara mandiri dapat mematikan listrik dari Mini Circuit Breaker (MCB) pada kWh meter. Selanjutnya warga bisa menghubungi PLN melalui aplikasi PLN Mobile atau Contact Center 123," tutup Joharifin.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

387 Gardu Terdampak Banjir Pulih, Listrik 119 Ribu Pelanggan Kembali Menyala

Hujan lebat yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya menyebabkan beberapa lokasi masih tergenang banjir. Hingga Minggu (21/2/2021) pukul 11.00 WIB, sebanyak 387 gardu listrik atau sekitar 77 persen gardu terdampak banjir telah menyala kembali.

Angka tersebut bertambah 192 gardu sejak Sabtu (20/2) malam, dan sebanyak 119 ribu pelanggan kini bisa menikmati aliran listrik kembali.

"Kendati, gardu yang terdampak banjir juga mengalami peningkatan, yaitu dari 454 gardu pada Sabtu malam menjadi 500 pada Minggu," General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Doddy B. Pangaribuan dalam keterangannya.

Adapun wilayah yang masih terdampak banjir yaitu:

- Jakarta Timur: Cipinang, Pinang Ranti, Kampung Makasar, Cipayung, Kampung Rambutan dan sekitarnya.

- Jakarta Selatan: Fatmawati, Kemang, Pejaten, Warung Buncit, Kalibata, Petukangan, Pondok Kacang, Kuningan dan sekitarnya.

- Jakarta Pusat: Karet Tengsing dan sekitarnya.

- Jakarta Barat: Green Garden, Kedoya, Kembangan, Puri Indah dan sekitarnya.

- Bekasi: Bintara, Jatiasih, Kalimalang, Pondok Gede, Jatibening dan sekitarnya.

- Tangerang: Ciledug dan sekitarnya.

Tidak hanya memulihkan kelistrikan, PLN juga turut serta dalam membantu warga yang membutuhkan pertolongan.

Memanfaatkan perahu karet, PLN membantu upaya evakuasi masyarakat terdampak banjir. Salah satunya di Adhikarya, Kedoya Selatan banjir sekitar satu meter membuat warga termasuk lansia, ibu hamil dan balita kesulitan mengevakuasi diri.

"Tim kami menemukan masih ada warga yang terjebak di dalam rumah, jadi tidak hanya melakukan pemantauan kelistrikan, kami juga berupaya membantu masyarakat mengevakuasi ke lokasi yang lebih aman," tutur Doddy.

Tidak hanya itu, di Cinere, Depok, PLN juga membantu warga mengamankan peralatan elektronik ke tempat yang lebih tinggi serta mencabut peralatan elektronik dari colokan listrik agar masyarakat terhindar dari bahaya listrik.

Masih di lokasi tersebut, petugas PLN juga membantu warga dalam membersihkan sisa-sisa kotoran yang dibawa oleh banjir setelah air surut.

3 dari 3 halaman

Himbauan PLN

Memasuki musim hujan dan cuaca ekstrim, PLN telah menyiagakan 38 perahu karet di Jakarta guna membantu pengamanan kelistrikan saat banjir.

Selain itu PLN juga menyiagakan 2.371 personil tersebar di 34 posko, 10 unit genset, 41 unit UPS, 23 unit gardu bergerak, 7 unit kabel bergerak, 15 unit trafo bergerak serta 7 kendaraan deteksi dan operasional di DKI Jakarta dan sekitarnya.

Terdapat kondisi yang menyebabkan listrik dinonaktifkan demi keselamatan yaitu apabila rumah warga terendam, jaringan listrik PLN terendam, atau keduanya terendam.

"Petugas kami terus siaga memantau lokasi terdampak banjir. Bagi gardu yang daerah aliran listriknya sudah tidak ada genangan tentu langsung kita periksa dan bersihkan. Jika sudah dinyatakan aman oleh kedua belah pihak baru akan kita aktifkan kembali aliran listriknya," ucap Doddy.

PLN akan melakukan pemulihan listrik di lokasi terdampak banjir apabila semua jaringan listrik baik di sisi warga maupun PLN sudah dalam kondisi kering dan siap dialiri listrik, serta kedua belah pihak yaitu PLN dan Tokoh Masyarakat menandatangani berita acara penyalaan listrik.

PLN mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap bahaya kelistrikan ketika musim hujan dan terjadi banjir. Apabila air mulai masuk ke rumah, warga secara mandiri dapat mematikan listrik dari Mini Circuit Breaker (MCB) pada kWh meter.

Selanjutnya warga bisa menghubungi PLN melalui aplikasi PLN Mobile atau Contact Center 123. PLN juga mengajak pelanggan untuk melakukan catat meter mandiri melalui aplikasi PLN Mobile.

Pelanggan tinggal mengunggah foto meteran listrik pada tanggal 24-27 setiap bulannya. Kemudian, di tanggal 1 bulan berikutnya akan keluar tagihan berdasarkan angka meteran yang dilaporkan.

Fitur SwaCAM membuat pencatatan meter listrik lebih praktis, karena tidak perlu menunggu petugas datang ke rumah setiap bulannya. Adanya SwaCAM membuat proses penagihan listrik menjadi semakin transparan, karena pelanggan sendiri yang memberikan laporan pemakaian listrik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.