Sukses

Usai Yogya-Solo, Kota Mana Lagi yang Akan Punya KRL?

Selama libur panjang Imlek 2021, KRL Yogya-Solo mengangkut 6.000 penumpang.

Liputan6.com, Jakarta KRL Yogya-Solo sukses menarik minat dan antusiasme masyarakat di Yogyakarta, Solo, dan sekitarnya. Kehadiran KRL dinilai memberi pengalaman tersendiri dalam melakukan perjalanan dari Yogya ke Solo.

Dengan antusiasme ini, tentu banyak yang menantikan kehadiran KRL di daerah lain. Apakah KRL akan hadir di kota lain juga?

"Ada (rencana KRL hadir di daerah lain), tapi kita harus lihat, ya, prasarana dari pemerintah," ujar VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam "Inspiring Talks with KAI" via Instagram, Jumat (19/2/2021).

Kemudian untuk kereta lokal sendiri, KAI Commuter masih menunggu penugasan dari PT KAI selaku induk perusahaan. Namun dalam waktu dekat, KAI Commuter sendiri akan hadir di Bandung, Jawa Barat.

Sementara itu selama libur panjang Imlek 2021, KRL Yogya-Solo tercatat mengangkut 6.000 penumpang, jauh lebih tinggi dari kapasitas penumpang yang biasa diangkut KA Prambanan Ekspres.

"Dari hari pertama komersialisasi, kita sudah menambah empat perjalanan karena antusiasme yang luar biasa dan kita masih ada di kondisi pandemi, jadi protokol kesehatan seperti jaga jarak harus dijaga," ujarnya.

Saksikan Video Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

KRL Yogya-Solo Angkut 6.000 Penumpang Selama Libur Imlek

Kehadiran KRL Yogya-Solo mendapat antusiasme besar dari warga di daerah Yogyakarta dan sekitarnya. Selama libur panjang Imlek 2021 saja, tercatat 6.000 penumpang menjajal KRL yang beroperasi penuh 10 Februari lalu.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, angka ini jauh lebih besar dari perjalanan KA Prambanan Ekspres (Prameks) yang biasa mengangkut 4.000 hingga 4.500 penumpang.

"Dari hari pertama komersialisasi, kita sudah menambah empat perjalanan karena antusiasme yang luar biasa dan kita masih ada di kondisi pandemi, jadi protokol kesehatan seperti jaga jarak harus dijaga," ujar Anne dalam Inspiring Talks with KAI via Instagram, Jumat (19/2/2021).

Sebenarnya, antusiasme tersebut sudah terlihat sejak KRL Yogya-Solo melakukan uji coba publik dengan biaya Rp 1 pada tanggal 1 Februari lalu. Anne bilang, satu hari penuh, KRL Yogya-Solo tidak pernah sepi dari pengunjung.

"Siang ramai kita kira sorenya bakal longgar, ternyata masih ramai, 1.000 hingga 2.000 penumpang," katanya.

Oleh karenanya, KAI Commuter akan selalu mengevaluasi perjalanan KRL Yogya-Solo ini agar tidak terjadi kendala mulai dari penerapan protokol kesehatan hingga layanan terhadap penumpang itu sendiri.

Anne juga mengatakan, pihaknya masih melakukan sosialisasi terhadap beberapa aturan di KRL khususnya di masa pandemi.

"Misalnya dilarang berbicara baik secara langsung maupun lewat sambungan telepon, atau memprioritaskan tempat duduk bagi yang membutuhkan," katanya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.