Sukses

Camilan Lays Tak Diproduksi Lagi Mulai Agustus 2021, Simak Sejarahnya di Indonesia

Lays merupakan salah satu camilan yang cukup populer di Indonesia dan di dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Lays merupakan salah satu camilan keripik yang cukup populer di Indonesia dan di dunia. Lantaran banyak variasi rasa yang dihasilkan dari produk Lays ini.

Namun, tahukah Anda bahwa Lays menjadi salah satu produk camilan yang akan diberhentikan produksinya selama 3 tahun. Mulai Agustus 2021 hingga 2024, hal itu dikarenakan PepsiCo menyetujui penjualan saham minoritas di PT Indofood Fritolay Makmur (IFL).

Untuk mengetahui Lay's lebih lanjut. Berikut Liputan6.com telah merangkum informasi terkait sejarah Lays, dan fakta-fakta lainnya yang dirangkum dari berbagai sumber.

Dilansir dari Insider.com, Kamis (18/2/2021), Pendiri Lays yakni Herman W. Lay pertama kali menjual camilan keripik kentangnya “Lays” pada tahun 1930-an, yang dijajakan melalui belakang jok mobilnya.

Kemudian seiring berjalannya waktu, pada tahun 1932, Herman W. Lay pertama kali menjual keripiknya di Nashville, Tennessee.  Dan pada tahun 1944, Lays menjadi salah satu merek makanan ringan pertama yang mengiklankan produknya di TV.

Selanjutnya, dalam waktu bersamaan C.E. Doolin mengakuisisi merek keripik jagung yang kemudian menjadi Fritos. Setelah bersaing selama hampir 30 tahun, Lays dan Fritos bergabung untuk membentuk Frito-Lay pada tahun 1961. Lalu, 4 tahun kemudian perusahaan tersebut bergabung lagi dengan Pepsi-Cola untuk membuat PepsiCo.

Setelah bergabung, Lays semakin popular di AS.  Hal itu terlihat, selama kampanye yang disebut "Tastes of America", Lays merilis delapan rasa berdasarkan makanan khusus kawasan yang populer seperti lobster roll New England di Timur Laut dan rempah-rempah Cajun di Selatan.

Tidak hanya popular di AS saja, Lay's akhirnya memperluas jangkauannya ke berbagai negara. Di berbagai negara yang ditujunya, Lays memiliki rasa yang bervariasi dari satu negara ke negara lain

Tergantung di mana Anda berada di dunia, rasa Lay akan berubah untuk mencerminkan makanan dan selera populer di berbagai negara. Misalnya, di India, Anda bisa menemukan rasa seperti Magic Masala. Kemudian di Thailand, keripik Lays memiliki rasa seperti ayam kemangi dan kari kepiting.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ada lebih dari 200 jenis keripik Lay

Lebih lanjut Lay's terus-menerus membuat berbagai rasa, hingga kini Lays memiliki lebih dari 200 rasa yang dibuat. Rasa kripiknya dimulai dari rasa yang umum, seperti gurih dan barbekyu, hingga yang lebih tidak biasa, seperti cappucino, sup sayuran, dan Beer 'n Brats.

Pada 2018, Lay mendapatkan kentangnya dari 25 negara bagian yang berbeda. Pada 2018, Frito-Lay membeli kentangnya dari 120 pertanian di 25 negara bagian yang berbeda.  Beberapa negara bagian ini termasuk Wisconsin, Maine, North Dakota, dan Texas.

Adapun sebagai informasi, dilansir Pepsico.com, produk PepsiCo telah dinikmati oleh konsumen lebih dari satu miliar kali sehari di lebih dari 200 negara dan wilayah di seluruh dunia. PepsiCo menghasilkan pendapatan bersih lebih dari USD 67 miliar pada tahun 201.

Pendapatan tersebut didorong oleh portofolio makanan dan minuman pelengkap yang mencakup Frito-Lay, Gatorade, Pepsi-Cola, Quaker, dan Tropicana. Portofolio produk PepsiCo mencakup berbagai macam makanan dan minuman yang nikmat, termasuk 23 merek yang masing-masing menghasilkan lebih dari USD 1 miliar dalam perkiraan penjualan ritel tahunan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.