Sukses

Penyaluran Pinjaman Fintech P2P Lending di 2020 Capai Rp 74,41 Triliun

OJK optimis ke depannya jumlah pengguna fintech P2P lending akan semakin bertambah.

Liputan6.com, Jakarta Deputi Direktur Pengaturan, Penelitian, dan Pengembangan Fintech Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Munawar Kasan, mengatakan bahwa penyaluran pinjaman melalui fintech peer to peer lending (P2P) tahun 2020 mencapai Rp 74,41 triliun. Angka tersebut naik 26,47 persen jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Penyaluran pinjaman tersebut juga Lebih tinggi dibanding industri jasa keuangan lainnya.

“Disisi penyaluran pinjaman di 2020 itu Rp 74,41 triliun artinya YoY nya naik sebesar 26,47 persen, dari sisi pertumbuhan penyaluran memang lumayan tinggi meskipun tidak setinggi dibanding tahun sebelumnya,” kata Munawar dalam diskusi AFPI, Rabu (17/2/2021).

Lebih lanjut Munawar menjelaskan, memang di tahun-tahun sebelumnya, pertumbuhan industri fintech peer to peer lending ini sangat tinggi hingga ratusan persen. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan industri jasa keuangan lainnya, industri fintech P2P lending selalu lebih tinggi.

“Kalau tahun sebelumnya memang pertumbuhan industri ini sangat tinggi hingga ratusan persen, bahkan seingat saya tahun 2018 dan 2019 sangat tinggi bisa mencapai 700 persen. Tapi kalau dibandingkan dengan pertumbuhan industri jasa keuangan lainnya, ini relatif tinggi,” jelasnya.

Adapun hingga kini, OJK mencatat ada sekitar 45 juta rekening pengguna, ini meningkat dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 43,5 juta rekening pengguna atau peminjam.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Optimistis

Melihat hal tersebut, Munawar optimis ke depannya jumlah pengguna fintech P2P lending akan semakin bertambah. Karena memang fintech P2P lending itu ditujukan untuk membantu masyarakat kecil yang tidak bisa mengakses pinjaman ke perbankan atau unbankable.

“Kita optimis ke depan akan bertambah lebih banyak lagi. Karena industri ini hadir sebenarnya untuk masyarakat kecil yang unbankable yang tidak bisa mengakses ke perbankan, atau Lembaga finansial lainnya kemudian larilah ke fintech, karena persyaratannya lebih mudah. Itulah yang membuat industri ini cepat berkembang,” ungkapnya.

Sebagai informasi, Munawar menyebut saat ini total jumlah penyelenggara fintech P2P lending yang terdaftar dan berizin di OJK adalah sebanyak 148 perusahaan. Demikian, ia menghimbau kepada masyarakat agar menggunakan jasa penyelenggara fintech lending yang sudah terdaftar/berizin dari OJK.

“Kita informasikan lewat media, yang namanya fintech itu ada yang berizin dan terdaftar di OJK. Yang sekarang jumlahnya per hari ini 148 yang terdaftar,” pungkasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.