Sukses

Harga Emas Melemah Tipis Menanti Kepastian Stimulus Fiskal AS

Harga emas melemah pada hari Jumat usai dolar stabil

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas melemah pada hari Jumat usai dolar stabil. Sementara platinum menuju kenaikan mingguan terbesar sejak Maret 2020 di tengah ekspektasi kebangkitan permintaan sektor otomotif.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (13/2/2021), harga emas di pasa spot turun 0,2 persen menjadi USD 1,822,15 per ounce pada pukul 14:04. (1904 GMT). Emas berjangka AS turun 0,2 persen menjadi USD 1.823,20.

Meski dolar bertahan stabil, tetapi ditetapkan untuk kerugian terbesarnya dalam delapan mingguan terakhir.

"Latar belakang makro tetap mendukung, dengan harga emas kemungkinan akan melanjutkan tren naiknya dalam beberapa minggu mendatang karena ekspektasi kami untuk dolar melemah lebih lanjut di samping imbal hasil riil tetap rendah atau negatif," kata analis Standard Chartered Suki Cooper.

“Fokus pasar tetap pada ukuran dan waktu stimulus fiskal AS, ekspektasi inflasi dan kemajuan peluncuran vaksin,” tambahnya.

Harga emas juga menuju kenaikan mingguan pertamanya usai mengalami tren pelemahan. Ini dibantu oleh ekspektasi untuk paket bantuan virus korona USD 1,9 triliun, mengingat statusnya sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang kemungkinan dipicu oleh stimulus yang meluas.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Emas Menuju Pencapaian Mingguan Terbaik dalam 3 Pekan

Harga emas dunia bergerak stabil dipicu investor yang menunggu katalis baru. Meskipun harga emas berada di jalur pencapaian mingguan terbaik dalam tiga minggu, dibantu oleh melemahnya dolar.

Melansir laman Nasdaq, Jumat (12/2/2021), harga emas di pasar spot stabil di posisi USD 1.825,21 per ounce. Harga naik 0,7 persen dalam sepekan. Adapun harga emas berjangka AS tergelincir 0,1 persen menjadi USD 1.825,40.

Adapun nilai tukar Dolar menuju penurunan minggu pertama dalam tiga pekan, karena adanya sinyal pasar pekerjaan AS melemah yang bisa merusak ekspektasi investor tentang kecepatan pemulihan pandemi Covid-19.

Tercatat, klaim pengangguran AS turun sedikit pada minggu lalu karena pasar tenaga kerja terus menurun.

Namun penurunan kasus COVID-19 baru telah meningkatkan optimisme yang berhati-hati bahwa momentum dapat meningkat pada musim semi.

Di sisi lain, Presiden Joe Biden berencana meminta Kongres bulan ini untuk berinvestasi besar-besaran dalam infrastruktur setelah paket bantuan COVID-19 senilai USD 1,9 triliun direstui Kongres dalam beberapa hari ke depan tanpa dukungan Partai Republik yang signifikan.

Biden dan mitranya dari China Presiden Xi Jinping saling berkomunikasi via telepon pertamanya pada hari Kamis. Dalam pembicaraan tampak ada perselisihan dalam banyak masalah, bahkan ketika Xi memperingatkan konfrontasi akan menjadi "bencana" bagi kedua negara.

"peluncuran vaksin yang lebih lambat dari perkiraan dan munculnya varian virus korona dapat membuat kekebalan kawanan terhadap COVID-19 menjadi sulit, tetapi itu seharusnya tidak menghentikan ekonomi dari rebound," menurut seorang bankir sentral AS.

Adapun harga platinum di pasar spot turun 1,3 persen menjadi USD 1.218,67 per ounce, tetapi ditetapkan untuk mencatat minggu terbaiknya sejak awal Desember, dengan kenaikan sebesar 8,5 persen.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.