Sukses

Pertamina Bakal Impor 7,2 Juta Ton LPG di 2021

Pertamina akan mengimpor LPG dengan volume 7,2 juta metrik ton di tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta - Tahun 2021, Pertamina akan mengimpor LPG dengan volume 7,2 juta metrik ton. Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengatakan impor LPG ini sudah sesuai dengan kebutuhan LPG tahun 2021 yakni 7,5 juta metrik ton.

"LPG seusai alokasi 7,5 juta metrik ton. Itu kita hitung berapa produksi dari kilang atau LPG dalam negeri yang ada peningkatan. Sehingga rencananya tahun 2021, impor LPG 7,2 juta metrik ton," tutur Nicke dalam dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR-RI, Jakarta, Selasa (9/2).

Nicke menjelaskan dari sisi pasar impor bahan bakar tersebut terbagi menjadi dua kelompok yakni subsidi dan nonsubsidi. Di tahun 2021 ini Pertamina tengah mendorong agar porsi LPG subsidi berkurang sehingga LPG non subsidi menjadi bertambah agar tidak lagi jadi beban pemerintah.

"Kita dorong yang PSO (subsidi) ini semakin kecil dan jadi tidak jadi beban, dan non PSO (non-subsidi) kita tingkatkan, itu target kita di 2021," kata dia.

Sehingga dia menargetkan tahun ini impor LPG tahun ini menjadi 162 juta barel non subsidi dan 47 ribu bersubsidi. "Jadi target kita 162 juta barel yang non PSO dan PSO 47 ribu barel," kata dia.

Dia menambahkan, produksi LPG dalam negeri saat ini sudah ada peningkatan. Hal ini terlihat dari hasil produksi kilang Pertamina atau kilang lainnya di dalam negeri. Diharapkan peningkatan produksi domestik bisa membuat Indonesia mengurangi ketergantungan impor LPG.

"Sehingga kita bisa sedikit mengurangi yang seharusnya diimpor," kata dia.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pertamina Jamin Stok BBM dan LPG Aman Selama PPKM Jawa-Bali

Menyusul pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau disebut juga Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di pulau Jawa dan Bali sejak 11 hingga 25 Januari 2021, PT Pertamina (Persero) tetap melakukan pengamanan stok BBM dan LPG dan perketat protokol Covid-19 di seluruh fasilitas Pertamina.

Hal tersebut diungkapkan oleh Pjs. Unit Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah, Marthia Mulia Asri, dalam jumpa pers virtual Selasa (12/1/2021).

“Khusus di wilayah operasi kami yang meliputi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta(DIY), ketahanan stok produk kami per tanggal 10 Januari sebelum PSBB adalah hingga 11 hariuntuk BBM bersubsidi, sementara produk BBM non subsidi hingga 16 hari,” ujar Marthia.

Konsumsi BBM sebelum PSBB di Jawa Tengah dan DIY, khususnya gasoline mencapai angka11.656 kiloliter (KL) per hari dan untuk gasoil mencapai angka 4.869 KL per hari. Sementara untuk konsumsi LPG berada di angka 4.232 Metric Ton (MT) per hari.

“Meskipun sempat mengalami kenaikan pada saat long weekend Natal dan Tahun Baru yanglalu, namun stoknya masih aman di sepanjang libur kemarin. Kami juga sudah menyelesaikanmasa Satgas Natal dan Tahun baru pada 10 Januari yang lalu,” ujarnya.

Marthia menambahkan, selain pengamanan stok, Pertamina juga kembali melakukan pengetatanprotokol Covid-19, khususnya di fasilitas publik yang dimiliki Pertamina.

“Setiap SPBU kami lakukan penyemprotan disinfektan secara rutin selama pandemi, selain itusetiap petugas juga kami berlakukan prosedur dan kelengkapan seperti masker, sarung tangan,face shield, dan tempat cuci tangan,” kata Marthia.

Ia menambahkan, Pertamina terus menghimbau kepada konsumen dan pelanggan setianya untuk terus menerapkan protokol Covid-19 dimana pun berada tidak terkecuali SPBU dan fasilitas Pertamina lainnya. Konsumsi BBM LPG di Daerah PSBB, Marthia menyebut, ada beberapa daerah di wilayah operasinya yang diberlakukan PSBB.

Di Jawa Tengah antara lain Semarang Raya, Solo Raya, dan Banyumas Raya. Untuk di wilayah Semarang Raya terdiri dari Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Grobogan.

Rata-rata konsumsi harian di Semarang Raya sebelum PSBB, di antaranya BBM jenis gasoline berada di angka2.219 kiloliter per hari dan konsumsi BBM jenis gasoil berada di angka 1.194 kiloliter per hari.

"Sementara rata-rata konsumsi harian LPG berada di angka 781 MT per hari,” terang Marthia. 

3 dari 3 halaman

Wilayah Solo Raya

Untuk di wilayah Solo Raya terdiri dari Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo, KabupatenBoyolali, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen, Kabupaten Klaten, dan KabupatenWonogori.

“Rata-rata konsumsi harian di Solo Raya sebelum PSBB, di antaranya BBM jenisgasoline berada di angka 2.211 kiloliter per hari, BBM jenis gasoil berada di angka 872 kiloliterper hari, dan konsumsi harian LPG berada di angka 799 MT per hari,” imbuh Marthia.

Untuk di wilayah Banyumas Raya terdiri dari Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga,Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banjarnegara, dan Kabupaten Kebumen.

“Rata-rata konsumsiharian di Banyumas Raya sebelum PSBB, di antaranya BBM jenis gasoline berada di angka1.567 kiloliter per hari, BBM jenis gasoil berada di angka 548 kiloliter per hari, dan konsumsiharian LPG berada di angka 629 MT per hari,” pungkasnya.

Marthia menuturkan pihaknya akan tetap menyiagakan stok BBM dan LPG di daerah yangmenjalankan PSBB dan memonitor perkembangan kebutuhan BBM selama pelaksanaannya.

Bagi masyarakat yang membutuhkan informasi seputar produk dan layanan dari Pertamina, bisamenghubungi Pertamina Call Center di nomor 135 maupun melalui aplikasi MyPertamina atauwebsite www.pertamina.com. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.