Sukses

Terdampak Banjir Semarang, Listrik 35.443 Pelanggan PLN Kembali Menyala

PLN berhasil memulihkan 64 persen sistem kelistrikan yang terdampak banjir di Semarang, Jawa Tengah

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN berhasil memulihkan 64 persen sistem kelistrikan yang terdampak banjir di Semarang, Jawa Tengah. Seperti yang diketahui, hujan lebat yang melanda pada Sabtu (6/2/2021) dini hari menyebabkan banjir di beberapa lokasi di Semarang.

Senior Manager General Affairs PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (UID Jateng & DIY), Elly Oktaviani Ciptati mengatakan, PLN berupaya mengutamakan keselamatan warga yang terdampak banjir dengan menghentikan aliran listrik sementara.

"Pada daerah yang masih terendam banjir, PLN terpaksa menghentikan sementara aliran listrik, setelah banjir surut dan dipastikan aman, listrik baru bisa dinyalakan," ujar Elly dalam keterangannya, Senin (8/2/2021).

Hingga Minggu (7/2/2021) pukul 13.00 WIB, PLN telah berhasil memulihkan 64 persen gardu distribusi dan 54 persen pelanggan yang sebelumnya terdampak banjir telah menikmati listrik kembali.

"Sebanyak 692 dari 1.069 unit gardu distribusi yang terdampak banjir sudah berhasil dipulihkan kembali. Dengan kata lain sebanyak 35.443 dari 64.680 pelanggan yang terdampak banjir sudah kembali menikmati pasokan listrik," imbuhnya.

PLN akan terus memantau daerah-daerah yang terdampak agar dapat segera menormalkan kembali pasokan listrik apabila kondisinya telah aman bagi masyarakat.

Berdasarkan pantauan BMKG per tanggal 7 Februari 2021, Kota Semarang masih akan diguyur hujan dengan intensitas ringan sampai sedang. Untuk Jawa Tengah, diperkirakan terjadi hujan lokal serta hujan dengan intensitas sedang di daerah Pantura. Oleh karena itu, diimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana.

"Kami selalu mengimbau masyarakat agar memperhatikan potensi bahaya listrik saat banjir dengan cara mematikan instalasi listrik di dalam rumah, mencabut colokan listrik, dan memindahkan alat elektronik ke tempat yang lebih tinggi. Apabila listrik tidak padam saat banjir, masyarakat dapat segera menghubungi PLN. Saat banjir surut, pastikan alat elektronik benar benar kering sebelum dipakai kembali," pungkas Elly.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menhub Tinjau Stasiun Tawang yang Terdampak Banjir Semarang

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau kondisi Stasiun Kereta Api Tawang yang masih belum bisa beroperasi karena terkena banjir.

Genangan air tersebut disebabkan curah hujan tinggi yang menyelimuti wilayah Semarang beberapa waktu lalu. Dia menegaskan, untuk manajemen penanggulangan bencana alam terutama banjir, stasiun ini tidak bisa sembarangan direnovasi.

"Stasiun Tawang merupakan bangunan heritage (peninggalan bersejarah) sehingga tidak bisa begitu saja diubah-ubah dan dirombak begitu saja dalam rangka melakukan manajemen air untuk menanggulangi genangan air," jelas Menhub dalam keterangannya, Minggu (7/2/2021).

Untuk menanggulangi dampak banjir ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebenarnya telah memiliki sistem manajemen air di sekitar stasiun dan akan dioptimalkan oleh Kementerian PUPR.

Langkah lain yang bisa dilakukan yaitu dengan menaikkan ketinggian jalur kereta api sepanjang 500 meter dan menyarankan agar sementara ini kereta api beroperasi hanya sampai Stasiun Poncol saja.

“Untuk penanganan terhadap simpul-simpul transportasi baik di Bandara dan Stasiun, kami akan terus berkoordinasi dan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, Kementerian PUPR, dan pihak-pihak terkait lainnya. Karena ini mesti kita lakukan dengan kerja sama,” ungkap Menhub.

3 dari 3 halaman

Kondisi Terakhir

Pada Minggu (7/2/2021), kondisi Stasiun Tawang dan jalur kereta api di sekitar area stasiun masih tergenang air sehingga perjalanan kereta api pagi ini masih belum bisa beroperasi, sedangkan genangan air di Stasiun Poncol dilaporkan sudah surut.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) selaku operator moda transportasi KA juga telah melakukan antisipasi yaitu melakukan perubahan pola operasi pada perjalanan kereta api jarak jauh dengan mengalihkan perjalanan ke jalur selatan.

Selain itu, juga melakukan pengalihan moda terhadap penumpang ka dengan menggunakan transportasi bus. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.