Sukses

Lewat Teknologi, PasarPolis Manfaatkan Peluang Gap Asuransi

PasarPolis berkomitmen bisa membuka peluang gap asuransi melalui penggunaan teknologi.

Liputan6.com, Jakarta - PasarPolis berkomitmen bisa membuka peluang gap asuransi melalui penggunaan teknologi, sehingga mampu menyediakan berbagai produk asuransi bagi masyarakat Indonesia secara mudah, murah dan menyenangkan.

“Terkait masalah inovasi teknologi, PasarPolis masih memiliki banyak kelemahan. Tapi kita fokus bagaimana kita bisa memberikan suatu inovasi teknologi yang membuat produk asuransi itu menjadi affordable dan terjangkau dan ini harus ditingkatkan,” kata Founder dan CEO PasarPolis Cleosent Randing, dalam Konferensi Pers Peluang Menjawab Tantangan Gap Asuransi lewat Teknologi, Kamis (4/2/2021).

Sehingga PasarPolis bisa benar-benar menjangkau kebutuhan semua kalangan masyarakat, hingga kalangan pra sejahtera seperti tukang ojek online, kurir, dan pelaku UMKM Online. Dengan peningkatan teknologi, mereka bisa mendapatkan akses asuransi secara mudah.

“Yang saya bilang kita terus mengingatkan diri kita untuk membuat asuransi yang 3M yaitu mudah, murah dan menyenangkan,” katanya.

Oleh karena itu, PasarPolis ingin menjadi pionir dari Indonesia untuk meningkat dan mengembangkan teknologi sebagai basis dari perluasan asuransi di Indonesia. Cleosent menyebut kolaborasi adalah salah satu kunci  untuk memperkuat ekosistem digital di Indonesia terutama Asia Tenggara.

“Karena kita melihat bahwa ini suatu tantangan yang begitu besar dan sangat tidak mungkin kami kerjakan sendiri, maka kita berkolaborasi dengan IFC (Finance Corporation),” ungkapnya.

Demikian ia  optimis, dengan kerjasama strategis bersama IFC, memungkinkan PasarPolis untuk terus mengembangkan teknologi, dan menghasilkan berbagai produk asuransi mikro serta  menyederhanakan proses pemilihan produk terutama bagi masyarakat terpencil dan prasejahtera.   

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

PasarPolis Gandeng IFC Kembangkan Asuransi Teknologi untuk Masyarakat Pra Sejahtera

PasarPolis menggandeng International Finance Corporation (IFC) untuk mengembangkan insurtech sekaligus mempercepat penetrasi asuransi bagi masyarakat terpencil dan prasejahtera di Indonesia.

Founder dan CEO PasarPolis Cleosent Randing, mengaku optimis dengan adanya perkembangan teknologi, bisa memudahkan produk asuransi terjangkau dan mudah diakses bagi masyarakat. Sehingga bisa memberikan dampak sosial yang baik .

“Karena PasarPolis memang terus fokus untuk menjembatani akses asuransi dari semua kalangan, bahkan sampai kalangan pra sejahtera seperti supir go-jek. Ada ratusan ribu yang telah mendaftarkan dirinya ke asuransi ini memang sesuatu yang cukup unik,” kata Cleosent dalam Konferensi Pers Peluang Menjawab Tantangan Gap Asuransi lewat Teknologi, Kamis (4/2/2021).

Dengan alasan itulah, PasarPolis mendapatkan kepercayaan dari IFC, yang merupakan suatu lembaga keuangan di bawah naungan world Bank group untuk mempercepat lagi penetrasi asuransi bagi masyarakat terpencil dan prasejahtera di Indonesia.

“Sejauh ini PasarPolis telah berhasil mendapatkan mungkin 30 juta masyarakat di Indonesia, yang belum pernah mengakses asuransi sebelumnya, bisa membeli asuransi yang sifatnya murah. Asuransi mikro dan ini telah membuka akses bagi 90 persen konsumen menjadi first time buyer,” ujarnya.

3 dari 3 halaman

Konsumen PasarPolis

Bahkan lebih dari 40 persen konsumen di PasarPolis merupakan pekerja dari sektor informal, misalnya pengemudi ojek online, kurir dan pelaku UMKM online.

“Kami berterima kasih kepada IFC dan rekan-rekan yang telah mendukung satu misi PasarPolis untuk mudah-mudahan bisa berpartisipasi di dalam keterbatasan kami, untuk terus meningkatkan inklusi asuransi di Indonesia,” ungkapnya.

Cleosent  optimis, dengan kerjasama strategis dengan IFC ini memungkinkan PasarPolis untuk terus mengembangkan teknologi, dan menghasilkan berbagai produk asuransi mikro serta  menyederhanakan proses pemilihan produk terutama bagi masyarakat terpencil dan prasejahtera.

“Kita melihat bahwa ini suatu tantangan yang begitu besar, dan sangat tidak mungkin kami bisa bekerja sendiri. Maka kita perlu bekerjasama dengan rekan-rekan semuanya dengan partner-partner kita termasuk IFC,” pungkasnya.    

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.