Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) berkomitmen dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik dan uap di wilayah kerja Blok Rokan, Provinsi Riau. Hal ini ditandai dengan penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dan Uap (SPJBTLU) antara PLN dengan anak usaha Pertamina yaitu Pertamina Hulu Rokan (PHR) dalam pemenuhan kebutuhan listrik.
Dengan ditandatanganinya SPJBTL ini, maka secara resmi pasokan listrik dan uap untuk wilayah kerja Rokan akan dilayani oleh PLN.
Baca Juga
Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan PLN Wiluyo Kusdwiharto mengatakan, diharapkan penandatangan perjanjian ini diharapkan dapat menciptakan kerja sama yang baik antara PLN dengan Pertamina Hulu Rokan.
Advertisement
"Dengan penandatanganan ini secara otomatis PLN akan listriki blok Rokan. PLN berkomitmen menjamin pasokan listrik dan uap untuk Wilayah Kerja Rokan secara andal dan berkualitas sesuai spesifikasi yang dibutuhkan. Sementara Pertamina Hulu Rokan juga berkomitmen untuk selalu menjadikan PLN sebagai rekan kerja dalam hal penyediaan listrik dan uap," ujar Wiluyo dalam keterangannya, Selasa (2/2/2021).
Kepala Divisi Pengelolaan Aset SKK Migas Achmad Riad mengatakan, Wilayah Kerja Rokan adalah salah satu penghasil minyak terbesar di Indonesia.
"Kita buktikan bahwa anak bangsa dapat memberikan yang terbaik bagi negara," tuturnya.
Sebagai informasi, Wilayah Kerja Rokan akan dikelola oleh Pertamina Hulu Rokan pada 9 Agustus 2021 mendatang. Dalam perjanjian ini, masa layanan PLN dibagi menjadi dua, yaitu masa transisi hanya selama 3 tahun yang dimulai dari 9 Agustus 2021 sampai dengan 8 Agustus 2024. Pada masa transisi ini, PLN akan mengelola pembangkit listrik eksisting yang saat ini telah melistriki wilayah kerja Rokan.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
8 Agustus 2024
Sementara layanan permanen akan diberikan mulai tanggal 8 Agustus 2024 yaitu dengan menginterkoneksikan sistem pada Wilayah Kerja Rokan dengan Sistem Kelistrikan Sumatera dengan kapasitas sebesar 400 MW.
Masa transisi 3 tahun akan dioptimalkan PLN dengan melakukan pembangunan interkoneksi sistem sumatera untuk menggantikan pasokan transisi dan meningkatkan kapasitas pasokan ke pertamina hulu rokan. Pada tahun 2024 diperkirakan cadangan daya sistem Sumatera sebesar 3.811 MW atau 46,1 persen, sehingga dipastikan siap memenuhi kebutuhan listrik Wilayah Kerja Rokan.
"Pasokan listrik dan uap sangat diperlukan dalam operasi wilayah rokan sehingga dapat melanjutkan produksi minyak dan gas dan ketersediaan energi dapat berjalan dengan baik bagi masyarakat Indonesia," ujar CEO Pertamina Hulu Energi Budiman Parhusip.
Advertisement
Dirinya berharap, Kerjasama antara PLN dan Pertamina ini dapat berlanjut tidak hanya pada wilayah kerja rokan namun pada program strategis lainnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement