Sukses

Menkop UKM Prediksi Ekonomi di 2021 Masih Belum Normal

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memprediksi situasi ekonomi di tahun 2021 belum normal.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memprediksi situasi ekonomi di tahun 2021 belum normal. Walaupun Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi bisa pulih 50 persen.

“Tahun ini kami memprediksi situasi ekonomi belum normal, meskipun Pemerintah tahun ini sudah mematok pertumbuhan kembali di 50 persen,” kata Teten Masduki dalam Bincang Editor ‘Strategi UMKM Bangkit’, Senin (1/2/2021).

Menurutnya perekonomian Indonesia bisa kembali pulih, jika proses vaksinasi berjalan dengan baik dan cepat. Maka kepercayaan market dan masyarakat akan kembali pulih termasuk untuk UMKM. Di mana  UMKM di masa pandemi covid-19 terdampak cukup dalam, bahkan yang gulung tikar.

 Namun Pemerintah terus berupaya memberikan berbagai stimulus ekonomi, dengan mengadakan program pemulihan ekonomi nasional. Misalnya Bantuan Presiden Produktif untuk usaha mikro sebesar Rp 2,4 juta, subsidi KUR, dan lainnya.

“Alhamdulillah beberapa UMKM bisa bertahan dan saya kira ini suatu hal yang baik. Di satu sisi kita juga ada seleksi alam dimana ada UMKM yang bisa bertahan dan ini menjadi modal untuk mengembangkan mereka di masa mendatang,” ujarnya.

MenkopUKM mengatakan bahwa Pemerintah akan melanjutkan program pemulihan ekonomi nasional, khususnya untuk UMKM. Melalui Kementerian Koperasi dan UKM, program yang dilanjutkan ada 3 program, yakni program perlindungan bagi UMKM; kedua, pendampingan untuk melakukan adaptasi dan inovasi sesuai dengan market yang baru.

“Ketiga, kita mencoba dari sisi demand-nya, karena daya beli masyarakat saat ini turun lantaran banyak yang kehilangan pendapatan sehingga daya beli turun. Padahal sebelum covid-19 daya beli rumah tangga kita sangat baik bahkan menjadi penggerak ekonomi nasional 57 persen,” kata Teten.

Demikian Teten menegaskan pihaknya akan terus memperkuat dan mengefektifkan program belanja Pemerintah baik belanja Kementerian dan Lembaga, serta mendorong Gerakan belanja masyarakat agar mereka bisa mendukung dan mengkonsumsi produk-produk UMKM.   

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kementerian Koperasi dan UKM Kembangkan Inkubasi Usaha Terintegrasi

Kementerian Koperasi dan UKM terus berusaha melahirkan inovasi kebijakan, yakni mendorong tranformasi UMKM dari sektor informal ke formal, tranformasi ke digital, penggunaan inovasi dan teknologi serta tranformasi ke rantai nilai global.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, salah satu program strategisnya adalah pengembangan wirausaha muda inovatif dan berkelanjutan melalui inkubasi usaha terintegrasi.

Menurutnya dalam pengembangan wirausaha muda inovatif dan berkelanjutan melalui inkubasi usaha terintegrasi, wirausaha nantinya diarahkan pada UMKM yang fokus kepada keunggulan domestik dan berbasis teknologi dan inovasi.

“Dengan daya dukung dari mulai bahan baku, perijinan, pengembangan kapasitas usaha, pembiayaan, sampai dengan pasar,” kata Teten dalam acara webinar Universitas IVET dengan tema “Mengembangkan Ekonomi Mahasiswa Pasca Pandemi”, Kamis (28/1/2021).

Kata Teten, Pemerintah akan memberikan pendampingan dan pelatihan UMKM (edukukm.id, Kakak Asuh UMKM), serta perbaikan proses binis UMKM untuk terhubung dengan rantai pasok dan transformasi ke formal melalui pusat bantuan konsultasi hukum gratis, gerakan belanja di warung tetangga, dan korporatisasi petani/nelayan/petambak.

Lantaran masih tingginya angka pengangguran dan terbatasnya lapangan pekerjaan menjadi salah satu persoalan bangsa yang perlu dicarikan solusinya. Oleh karenanya, pemerintah dituntut menyediakan lapangan kerja sekitar 2,7 juta sampai dengan 3 juta per tahun.

“Ini bukan sesuatu yang mudah untuk diwujudkan. Butuh kerja sama dan kolaborasi semua pihak, yakni pemerintah, BUMN, swasta, kampus, dan masyarakat. Salah satu jalannya, yakni banyaknya anak muda yang menjadi wirausaha yang kelak bisa memperkerjakan orang lain. Menjadi pekerja tentu baik, tetapi pencipta lapangan kerja jauh lebih mulia dan terhormat,” Jelasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.