Sukses

Top 3: 3 Ruas Tol Baru Siap Beroperasi Januari 2021

Berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Kamis (28/1/2021).

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus mengebut pembanguna jalan tol. Langkah ini demi memudahkan pergerakan logistik dan transportasi masyarakat.

Rencananya, akan ada tiga ruas jalan tol baru lain yang segera beroperasi pada Januari 2021 ini. Dilaporkan jika salah satu jalan tol berada di Jabodetabek. Sementara dua ruas lainnya berada di Sumatera, tepatnya di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).

Artikel tentang jalan tol yang akan beroperasi ini menuai perhatian pembaca Liputan6.com di kanal bisnis.

Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Kamis (28/1/2021):

1. 3 Ruas Tol Baru Siap Beroperasi Januari 2021, Ini Daftarnya

Jalan Tol Kayu Agung-Palembang sepanjang 42,5 km telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa, 26 Januari 2021 kemarin. Ruas tol yang jadi bagian Jalan Tol Trans Sumatera tersebut jadi jalan tol baru pertama yang diresmikan Jokowi dan beroperasi pada awal tahun ini.

Rencananya, akan ada tiga ruas jalan tol baru lain yang segera beroperasi pada Januari 2021 ini. Apa saja?

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danang Parikesit, melaporkan akan ada satu jalan tol di Jabodetabek yang bakal segera beroperasi. Sementara dua ruas lainnya berada di Sumatera, tepatnya di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).

"Paling dekat Seksi 1 Cibitung-Telaga Asih, Indrapuri-Jantho di Aceh, Jalan Veteran-Tanjung Mulia di Sumut bulan Januari 2021," jelas Danang kepada Liputan6.com, Rabu (27/1/2021).

Saat ditanya kapan tanggal peresmiannya jalan tol tersebut, Danang untuk sementara belum bisa menjawab secara detil.

Berita Selengkapnya

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Sri Mulyani Naikkan Tarif Cukai Tembakau, Ini Rincian Terbaru Harga Rokok

 

Tarif cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok rata-rata naik 12,5 persen di 2021. Keputusan ini mulai berlaku pada Februari 2021.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, meskipun secara umum kenaikannya 12,5 persen namun masing-masing kelompok atau golongan kenaikanya berbeda-beda.

Misalnya untuk produk Srigaret Keretek Mesin (SKM) 2B dan Sigaret Putih Mesin (SPM 2B kenaikan tarif nya lebih tinggi daripada SKM 2 A dan SPM 2A. Hal itu ditujukan untuk mempersempit gap tarif atau sebagai sinyal simplifikasi.

Sementara untuk jenis Sigaret Kretek Tangan (SKT) ditetapkan tarif cukainya tidak mengalami kenaikan, hal itu mempertimbangkan sektor padat karya yang masih terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Baca artikel selengkapnya di sini

 

3 dari 3 halaman

3. Kasus Positif Covid-19 Terus Membengkak, Sri Mulyani Butuh Tambahan Dana Rp 76 T

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, pemerintah membutuhkan tambahan dana Rp 76,7 triliun. Tambahan dana ini untuk penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional di 2021.

Tambahan anggaran ini diperlukan seiring dengan peningkatan kenaikan jumlah kasus positif Covid-19 di Tanah Air. "Ini untuk tambahan kebutuhan mendesak akibat adanya kenaikan jumlah covid-19," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama dengan Komisi XI DPR RI, Senin (27/1/2021).

Dia merincikan, anggaran sebesar Rp 76,7 triliun tersebut akan dibagi menjadi tiga pos. Pertama untuk bidang kesehatan Rp 14,6 triliun yang meliputi insentif tenaga kesehatan penanganan pasien Covid-19 dan biaya perawatan pasien.

Baca artikel selengkapnya di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini