Sukses

Harga Emas Naik Tipis Seiring Penguatan Dolar AS

Harga emas di pasar spot emas naik 0,1 persen menjadi USD 1.854,81.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas naik tipis pada perdagangan Senin karena dolar Amerika Serikat (AS) menguat. Tetapi ekspektasi stimulus fiskal AS yang baru mendukung kenaikan harga emas batangan menjelang pertemuan Bank Sentra AS atau The Federal Reserve (The Fed) minggu ini.

Dikutip dari CNBC, Selasa (26/1/2021), harga emas di pasar spot emas naik 0,1 persen menjadi USD 1.854,81, setelah naik sebanyak 0,8 persen. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,1 persen menjadi USD 1.855,20 per ounce.

Dolar menguat 0,2 persen, membuat emas batangan lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

“Kami mulai mendapatkan indikasi awal bahwa indeks dolar telah mencapai titik terendah dalam waktu dekat. Jika itu masalahnya, penguatan dolar akan menghambat kenaikan pasar yang berharga," kata analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff.

"Prospek inflasi ke depan mengingat semua stimulus dan pelonggaran bank sentral yang telah membuat sistem keuangan dunia kebanjiran uang tunai, itu mendukung (harga emas) dalam jangka panjang," lanjut dia.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden membalas kekhawatiran tentang proposal bantuan pandemi senilai USD 1,9 triliun yang dinilai terlalu mahal dan menggarisbawahi perlunya bertindak cepat.

"Kami akan melihat dasar-dasar dukungan di pasar ini, apakah dukungan itu berasal dari Fed yang dovish atau langkah-langkah stimulus yang sedang berlangsung adalah titik fokus utama untuk pasar ini selama beberapa bulan ke depan," kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.

Pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve dimulai pada hari Selasa. Kebijakan bank sentral AS diperkirakan akan tetap kuat dalam mode penyelamatan, dengan suku bunga mendekati nol.

Selain harga emas, Perak turun 0,2 persen menjadi USD 25,34 per ounce, harga platinum turun 0,2 persen menjadi USD 1.096,40 dan paladium turun 0,7 persen menjadi USD 2.336,93.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga Emas Antam pada 25 Januari 2021

Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau emas Antam bertambah mahal Rp 1.000 per gram pada Senin, 25 Januari 2021. Saat ini, harga emas Antam berada di posisi Rp 958 ribu per gram.

Demikian pula harga buyback emas Antam naik Rp 1.000 menjadi Rp 839 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 839 ribu per gram.

Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 08.27 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.

Adapun untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 9.930.000. Sementara untuk ukuran 20 gram dijual Rp 19.28=20.000.

Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen).

Antam juga menjual perak, dinar dan emas dalam bentuk lain yang bisa jadi pilihan konsumen.

Rincian harga emas Antam:

* Pecahan 0,5 gram Rp 529.000

* Pecahan 1 gram Rp 958.000

* Pecahan 2 gram Rp 1.856.000

* Pecahan 3 gram Rp 2.759.000

* Pecahan 5 gram Rp 4.565.000

* Pecahan 10 gram Rp 9.075.000

* Pecahan 25 gram Rp 22.562.000

* Pecahan 50 gram Rp 45.045.000

* Pecahan 100 gram Rp 90.012.000

* Pecahan 250 gram Rp 224.765.000

* Pecahan 500 gram Rp 449.320.000

* Pecahan 1.000 gram Rp 898.600.000.

3 dari 3 halaman

Stimulus Joe Biden USD 1,9 Triliun Bakal Bikin Harga Emas Meroket?

Harga emas diprediksi tidak akan keluar dari rentang USD 1.800-USD 1.900. Meskipun ada dukungan logam mulia yang baik, tapi tidak memiliki momentum untuk bergerak lebih tinggi.

"Ini sedang dalam fase konsolidasi. Sedang mencari sesuatu untuk menjaga momentum," kata Kitco Metals Global Trading Director, Peter Hug.

Setelah terjadi lompatan tak terduga pada Rabu, ketika Joe Biden dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), level USD 1.870 per ounce ternyata terlalu kuat sebagai titik resistensi untuk emas. Hal ini karena logam mulia itu terkonsolidasi kembali ke USD 1.850.

Pada Rabu (20/1), harapan pada rencana stimulus Biden USD 1,9 triliun sempat memicu kenaikan logam. Namun pada saat yang sama, Biden memperingatkan bahwa jumlah pasien Covid-19 meninggal dunia di AS akan lebih dari 100.000 pada bulan depan.

"Antusiasme pedagang dan investor tertekan dengan fokus pemerintahan baru Biden pada pandemi di AS dan bagian lain dunia," kata analis senior Kitco, Jim Wyckoff, seperti dikutip Senin (25/1/2021).

Paket stimulus USD 1,9 triliun Biden akan menjadi katalis yang tepat untuk membuat harga emas lebih tinggi, khususnya karena Komite Keuangan Senat AS menyetujui pencalonan Janet Yellen sebagai Menteri Keuangan pada Jumat 22 Januari 2021).

Namun ini akan bergabung pada seberapa cepat paket stimulus disetujui dan dalam bentuk apa.

"Pertanyaannya adalah, ini belum berakhir. Dengan Kamala Harris, Biden menguasai mayoritas, tapi ia mungkin menghadapi beberapa perlawanan dari Partai Republik," kata Hug.

"Ini masih belum jelas. Stimulus tersebut harus masuk ke ekonomi secepatnya. Ketidakpastian ini menciptakan beberapa ketakutan. USD 1,9 triliun adalah angka yang agresif, dan sekarang ada kekhawatiran tentang betapa cepatnya sesuatu dapat diselesaikan," sambungnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.