Sukses

Hingga Januari 2021, PLN Telah Uji Coba Co-Firing Biomassa di 32 PLTU

PLN terus mengejar target uji coba co-firing biomassa pada 52 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara miliknya di 2024.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) terus mengejar target uji coba co-firing biomassa pada 52 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara miliknya di 2024.

Direktur Mega Proyek PLN Ikhsan Assad melaporkan, hingga awal Januari 2021 ini, pihaknya telah melakukan uji coba co-firing biomassa pada 32 PLTU.

"Alhamdulillah per 5 Januari (2021) itu sudah nambah jadi 32 (PLTU) yang sudah diujicoba," kata Ikhsan pasca penandatanganan MoU secara virtual antara PLN, PTPN III dan Perhutani, Jumat (22/1/2021).

Menurut dia, penggunaan biomassa ini secara operasi tidak memiliki dampak terhadap PLTU yang dikelolanya. "Dari uji coba juga kita lihat justru ada penurunan emisi yang lebih baik," sambungnya.

Hingga akhir 2020, Ikhsan mengatakan, PLN sudah melakukan uji coba co-firing batubara di 29 PLTU, yang lokasinya tersebar mulai dari Kalimantan hingga Jawa.

"Dari 29 yang sudah uji coba itu kita ada 6 lokasi yang sudah diimplentasi atau commercial operation. Seperti di Paiton, Pacitan, PLTU Ciranjang, Suralaya, Ketapang, serta PLTU Sanggau di Kalbar," tuturnya.

Sebagai informasi, program co-firing biomassa ini merupakan langkah PLN untuk mendukung capaian target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) 23 persen pada 2025. Dengan melakukan co-firing di 52 lokasi PLTU, perseroan berharap dapat bantu menaikan bauran EBT sekitar 2 persen.

Secara keseluruhan, terdapat 114 unit PLTU milik PLN yang berpotensi dapat dilakukan co-firing biomassa. Pembangkit tersebut tersebar di 52 lokasi dengan total kapasitas 18.154 megawatt (MW).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3 BUMN Sepakat Kolaborasi Co-Firing Biomassa untuk PLTU Batubara

PT PLN (Persero) menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan PTPN III Holding (Persero) dan Perum Perhutani terkait implementasi co-firing PLTU batubara dengan bahan bakar biomassa.

Penandatanganan MoU tersebut digelar virtual pada Jumat, 22 Januari 2021. Turut hadir pada kesempatan itu Direktur Jenderal (Dirjen) Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana, Direktur Utama (Dirut) PT PLN (Persero) Zulkfili Zaini, Dirut PTPN III Holding (Persero) Mohammad Abdul Ghani, dan Dirut Perum Perhutani Wahyu Kuncoro.

Dirjen EBTKE Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, mengapresiasi terobosan antara ketiga BUMN tersebut yang dinilainya sangat strategis dalam penyediaan energi bersih berbasis biomassa.

"Menurut saya tidak ada lagi yang lebih besar dari yang ini di Republik ini untuk mendorong pemanfaatan khususnya pemanfaatan listrik yang berbasis biomassa," ujar Dadan, Jumat (22/1/2021).

Secara khusus, Dadan menyampaikan pujian kepada PLN yang komitmen mendukung target energi baru terbarukan (EBT) pemerintah sebesar 23 persen pada 2025 dan upaya penurunan gas rumah kaca.

"Saya baru 2 bulan sebagai Dirjen (EBTKE). Tapi saya sudah 5 kali ikuti acara co-firing ini. Jadi inisiatif dari PLN bagaimana PLN berupaya mendorong kepada EBT," ucap Dadan.

Pada kesempatan yang sama, Dirut PLN Zulkifli Zaini menyatakan, MoU bersama PTPN III dan Perhutani ini merupakan terobosan sekaligus menguatkan program perusahaannya untuk menggunakan biomassa sebagai energi primer co-firing pembangkit listrik.

"Kenapa saya katakan terobosan, karena dengan menggunakan biomassa dalam co-firing daripada PLTU PLN ini, kita tidak perlu membangun PLTU. Karena PLTU-PLTU yang akan menggunakan biomassa co-firing ini merupakan PLTU yang sudah dibangun," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.