Sukses

Rupiah Berpotensi Menguat Seiring Imbal Hasil Obligasi AS Turun

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (Dolar AS) berpotensi menguat pada perdagangan Kamis pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (Dolar AS) berpotensi menguat pada perdagangan Kamis pekan ini.

Mengutip Bloomberg, Kamis (12/1/2021), rupiah dibuka di di angka 14.075 per dolar AS, melemah tipis jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.060 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.075 per dolar AS hingga 14.094 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah menguat 0,07 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.119 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.109 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis, mengatakan pagi ini tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS masih terlihat menurun.

"Turunnya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tersebut membantu pelemahan nilai tukar dolar AS terhadap nilai tukar lainnya," ujar Ariston seperti dikutip dari Antara, Kamis (14/1/2021).

Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun ditutup turun di kisaran 1,08 persen (13/1) dari sebelumnya yang tutup di 1,12 persen. Pagi ini imbal hasil obligasi AS masih bergerak di kisaran 1,08 persen.

Selain itu, pelaku pasar juga masih optimis terhadap rencana stimulus fiskal AS yang lebih besar di bawah pemerintahan Joe Biden. Optimisme tersebut bisa mendukung penguatan aset berisiko.

"Sentimen di atas bisa mendukung penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini," kata Ariston.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Faktor Dalam Negeri

Dari dalam negeri, lanjut Ariston, vaksinasi COVID-19 masih memberikan sentimen positif ke rupiah.

Vaksinasi massal di Tanah Air resmi dimulai pada Rabu (13/1) kemarin. Presiden Joko Widodo menjadi warga negara Indonesia pertama yang mendapat suntikan vaksin CoronaVac buatan perusahaan farmasi asal China, Sinovac.

Ariston memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp13.980 per dolar AS hingga Rp14.150 per dolar AS.

Pada Rabu (13/1) lalu, rupiah ditutup menguat 70 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp14.060 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.130 per dolar AS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.