Sukses

Menhub: Penumpang Transportasi Libur Akhir Tahun Turun, tapi Bukan Degradasi Prestasi

Menhub Budi Karya Sumadi mengungkapkan, pada tahun ini terjadi penurunan jumlah penumpang angkutan di semua moda transportasi.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi resmi menutup Pos Koordinasi (Posko) Tingkat Nasional Angkutan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 yang digelar di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Menhub mengklaim penyelenggaraan angkutan Nataru kali ini berjalan lancar.

"Kita telah berhasil menyelesaikan tugas yang tidak ringan, dimana tahun 2020 ini tantangannya luar biasa. Karena kita tidak hanya bertugas memastikan keselamatan dan keamanan transportasi, tetapi juga aspek kesehatan, untuk memastikan penerapan protokol kesehatan berjalan dengan baik dan konsisten," tutur Menhub Budi, Selasa (5/1/2020)

Budi mengungkapkan, pada tahun ini terjadi penurunan jumlah penumpang angkutan di semua moda transportasi. Namun hal ini dipastikan bukan sebagai degradasi prestasi.

"Karena ini memang secara sistematis kita kehendaki. Di satu sisi memang banyak masyarakat yang tidak bepergian dan pulang ke kampung, dan kami juga sudah sampaikan imbauan kepada masyarkat untuk tetap di rumah. Hal ini sesuai arahan dari Bapak Presiden untuk mengawal ketat protokol kesehatan di masa libur Nataru," terangnya.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Posko Nataru, terjadi penurunan jumlah penumpang jika dibandingkan dengan penyelenggaraan angkutan nataru tahun lalu dengan periode yang sama. Pada angkutan bus turun, terdapat penurunan jumlah penumpang sebanyak 59,87 persen yaitu dari 2.127.971 penumpang menjadi 853.970 penumpang.

Pada angkutan penyeberangan, terdapat penurunan jumlah penumpang sebanyak 47,87 persen yaitu dari 3.063.561 penumpang menjadi 1.596.915 penumpang. Lalu, pada angkutan udara, terdapat penurunan jumlah penumpang sebanyak 42,30 persen dari 3.602.821 penumpang menjadi 2.078.764 penumpang.

Sementara pada angkutan laut, terdapat penurunan jumlah penumpang sebanyak 62,80 persen dari 1.380.422 penumpang menjadi 513.503 penumpang. Pada angkutan kereta api, terdapat penurunan jumlah penumpang sebanyak 83,83 persen dari 3.495.773 penumpang menjadi 565.414 penumpang.

"Penurunan jumlah penumpang ini bukan berarti prestasi dari sektor transportasi menurun, tetapi ini merupakan bentuk kesadaran dari masyarakat untuk tidak bepergian dan tetap menjaga protokol kesehatan. Kami mengapresiasi kesadaran dari masyarakat," ungkap Menhub.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Apresiasi Menhub

Lebih lanjut Menhub menyampaikan, untuk mencegah penularan Covid-19 di sektor transportasi, Kemenhub telah menindaklanjuti Surat Edaran dari Satgas Penanganan Covid-19 dengan memberlakukan sejumlah aturan yang ketat terkait protokol kesehatan.

Diantaranya, kewajiban melakukan Rapid Test Antigen maupun PCR Test di beberapa daerah tujuan, serta melakukan pengecekan Rapid Tes Antigen secara acak di simpul-simpul transportasi.

"Kami bersama stakeholder transportasi telah melakukan pengawasan persyaratan Rapid Test Antigen secara intensif di sektor udara dan kereta api, serta secara acak kami lakukan juga pengetesan Rapid Test Antigen di darat dan laut," paparnya.

Pun, kelancaran arus lalu lintas di musim angkutan Nataru kali ini juga dapat terjaga dengan baik. Setelah berhasilnya skema rekayasa lalu lintas seperti system One Way, contraflow di sejumlah ruas tol.

Oleh karena itu, Menhub menyampaikan apresiasi, kepada seluruh petugas dari jajaran Kemenhub serta dari seluruh stakeholder yang telah melaksanakan tugas pengawasan, pemantauan, dan sosialisasi dengan baik.

"Seperti dari Kemenkes, Kominfo, BMKG, KNKT, Basarnas, TNI, Polri, Dinas Perhubungan di seluruh Indonesia, Jasa Marga, Jasa Raharja, Operator Transportasi, Organisasi kemasyarakatan, dan instansi terkait lainnya, yang telah bersama-sama mengawal kelancaran penyelenggaraan Angkutan Nataru kali ini," ujar dia mengakhiri.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.