Sukses

Rupiah Ditutup Menguat 45 Poin ke Level 14.155 per Dolar AS

Rupiah ditutup menguat 45 point di level 14.155 dari sebelumnya di level 14.140.

Liputan6.com, Jakarta - Perdagangan sore ini, rupiah ditutup menguat 45 point di level 14.155 dari sebelumnya di level 14.140. Diperkirakan perdagangan besok pagi, mata uang rupiah dibuka menguat di level 14.130 -14.180.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan secara internal penguatan rupiah dipicu respon positif pasar terhadap kehadiran UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Pascapandemi covid-19 memang awalnya banyak mendapat pertentangan baik dari aktivis buruh maupun para mahasiswa. Namun saat ini undang-undang sapu jagat tersebut malah membuat kepercayaan investor membaik.

"Saat ini (UU Cipta Kerja) terus membawa berkah karena dengan payung omnibus law cipta kerja, para investor asing lebih mudah mendapatkan izin apabila akan membangun suatu perusahaan di Indonesia," tutur Ibrahim kepada wartawan, Jakarta, Senin (28/12).

Dalam regulasi tersebut terdapat berbagai klaster yang berkaitan dengan penyederhanaan perizinan. Berisi juga persyaratan investasi, ketenagakerjaan dan perlindungan UMKM. Termasuk dengan Investasi dan Proyek Pemerintah dan Kawasan Ekonomi khusus (KEK).

"UU Cipta Kerja membuat sinkronisasi dan kolaborasi untuk mencapai satu tujuan yang lebih efektif dan efisien di tengah-tengah lingkungan yang selalu berubah-ubah," tutur dia.

Ibrahim menegaskan ekspektasi yang paling penting dari undang-undang ini adalah implementasi. Implementasi ini harus dikawal agar mencapai beberapa perbaikan di indikator-indikator ekonomi.

"Hal inilah yang menjadikan para investor makin optimis undang-undang omnibus law Cipta Kerja akan berjaya di Indonesia," kata dia.

Sementara itu dari sisi eksternal, penguatan rupiah didorong adanya berita Presiden Amerika Serikat, Donald Trump telah menandatangani undang-undang bantuan Covid-19 yang telah lama ditunggu-tunggu. Trump menandatangani paket bantuan dan pengeluaran pandemi senilai USD 2,3 triliun. Ini pun telah disetujui Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat selama minggu sebelumnya, pada hari sebelumnya.

Trump diketahui sebelumnya mengancam untuk tidak menandatangani RUU tersebut kecuali jumlah cek stimulus dinaikkan menjadi USD 2000 dari USD 600 saat ini. Kongres akan memberikan suara pada jumlah yang meningkat di kemudian hari.

"Tanda tangan Trump mencegah penutupan sebagian pemerintah federal dan akan mengembalikan tunjangan pengangguran bagi orang Amerika yang telah kehilangan pekerjaan mereka akibat pandemi Covid-19," papar Ibrahim.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kampanye Vaksinasi Uni Eropa

Di Eropa, Uni Eropa (UE) memulai kampanye vaksinasi di seluruh benua kurang dari seminggu setelah menyetujui BNT162b2, vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer Inc. dan BioNTech SE. UE juga mencapai kesepakatan perdagangan pasca-Brexit dengan Inggris sebelum Natal.

Namun, jumlah kasus Covid-19 global terus meningkat. Dari data Universitas Johns Hopkins, sampai 28 Desember 2020 sudah lebih dari 80,7 juta kasus.

Banyak negara telah menerapkan pembatasan yang lebih ketat untuk melawan jenis Covid-19 B.1.1.7 yang baru dan lebih menular. Jenis virus mutan kedua, kemungkinan berasal dari Afrika Selatan, juga telah ditemukan.

Sementara kesepakatan Brexit minggu lalu melegakan investor. Sifat dasar dari fakta tersebut membuat Inggris jauh lebih terpisah dari UE.

Para analis menunjukkan diskon yang telah membebani aset Inggris sejak 2016 tidak akan segera hilang. Brussels belum membuat keputusan apakah akan memberi Inggris akses ke pasar keuangan blok itu.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

3 dari 3 halaman

Infografis Rupiah dan Bursa Saham Bergulat Melawan Corona

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.